Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank Permata 2020 Turun 51,9 Persen, Ini Sebabnya Kata Direktur Keuangan

Kompas.com - 27/03/2021, 09:28 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk dengan kode emiten BNLI mencatatkan penurunan laba sepanjang tahun 2020 sebesar 51,9 persen, sebesar Rp 721,58 miliar secara tahunan atau turun dibanding tahun lalu Rp 1,5 triliun.

Direktur Keuangan Bank Permata Lea Setianti Kusumawijaya mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan laba Bank Permata tahun 2020.

Pertama, Bank Permata melakukan pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang signifikan.

Kedua, kebijakan pemerintah yang menetapkan tarif PPh badan yang sebelumnya 25 persen menjadi 22 persen pada Maret 2020.

“Kita melakukan pencadangan kerugian penurunan nilai yang cukup signifikan sebagai refleksi dari pendekatan prudent yang diambil dari Bank Permata dalam menghadapi dampak pandemic terhadap portofolio kredit yang terdampak Covid-19, dan dampak terbesar dari situ,” ujar Lea dalam virtual konferensi, Jumat (27/3/2021).

Baca juga: Sah, Bank Permata Masuk BUKU IV

Lea juga mengatakan, keputusan pemerintah yang menetapkan PPh badan yang sebelumnya 25 persen menjadi 22 persen sejak Maret 2020, membuat Bank Permata memiliki saldo aset pajak tertanggung yang cukup signifikan, karena beban pajak tanggungannya meningkat.

“Penurunan tariff PPh badan ini menyebabkan potensi tax benefit di masa mendatang atau tax benefit tanggungag menurun. Makanya kami harus melakukan tambahan beban pajak tangguhan sekitar Rp 200 miliar. Dua hal ini yang menjadi penyebab utama terjadi penurunan laba after tax dari Bank Permata di tahun 2020,” jelasnya.

Namun sebut dia, secara fundamental kemampuan Bank Permata untuk meng-generate masih sangat baik. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan revenue yang masih double digit di 14 persen, dan Pre-provision operating profit (PPOP) di 24 persen.

PPOP adalah laba operasional sebelum pencadangan kerugian penurunan nilai.

Baca juga: Ini Kode Bank Permata dan Bank Swasta Lain untuk Keperluan Transfer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com