Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki: Izin Edar Produk Pangan Didominasi Pelaku Usaha Menengah dan Besar

Kompas.com - 22/06/2021, 12:44 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, saat ini perolehan nomor izin edar (NIE) untuk pangan olahan didominasi oleh pelaku usaha menengah dan besar.

Sementara itu, untuk usaha mikro komposisinya sangat kecil, hanya 3 persen.

Teten mengatakan, berdasarkan cacatan Kemenkop UKM, tahun lalu BPOM sudah menerbitkan sebanyak 13.299 NIE kepada seluruh pelaku usaha di Indonesia.

Baca juga: Harga Pangan di Asia Sentuh Level Tertinggi 10 Tahun, Ini Penyebabnya

 

Jika dirinci, usaha mikro berjumlah 429 (3 persen), usaha kecil 1.751 (13 persen), usaha menengah 5.870 (44 persen), dan usaha besar 5.249 (40 persen).

“Dari data itu, nomor izin edar produk pangan olahan didominasi oleh pelaku usaha menengah dan besar. Jadi, ada catatan untuk kita, usaha mikro masih sangat rendah, 3 persen. Ini menjadi PR kita bersama,” kata Teten secara virtual, Selasa (22/6/2021).

Teten mengatakan, pelaku UMKM saat ini memiliki kendala untuk memperoleh NIE tersebut yang umumnya hanya bisa dijangkau oleh usaha menengah dan besar.

Maka dari itu, Teten mengedepankan pendampingan UMKM untuk mempercepat proses transformasi dari sektor informal ke sektor formal.

“Tantangan terbesar dalam legalitas izin edar produk UMKM adalah sertifikasi yang bisa dijangkau usaha menengah dan besar, sedangkan usaha mikro dan kecil yang jumlahnya 64 juta masih kesulitan. Maka itu perlu pendampingan usaha mikro untuk memperoleh NIE,”jelas dia.

Baca juga: Wacana PPN Sembako Bikin Harga Pangan Naik?

Di sisi lain, Teten menilai peluang sektor pangan memiliki peluang besar untuk berkembang.

Utamanya di masa pandemi Covid-19. Melalui adaptasi teknologi, sektor pangan terus didorong untuk berkontribusi.

“Penjualan digital naik 26 persen tahun lalu, sekarang pelaku UMKM yang terhubung ke market digital sudah sekitar 21 persen atau 13,5 juta dari 64 juta UMKM. Saya kira dukungan kerja sama BPOM untuk ke UMKM pangan akan sangat menolong pemulihan ekonomi yang memang banyak digerakan salah satunya dari sektor makanan minuman,” tegas dia.

Teten juga menilai sektor makanan dan minuman saat ini menggeliat di pasar global karena permintaan dunia yang tinggi akan produk pangan.

Oleh sebab itu, ia terus mendorong UMKM memanfaatkan peluang tersebut, agar bisa menjual produk lokal di pasar internasional.

Baca juga: Harga Pangan Terkini: Daging Ayam Naik, Cabai Rawit Merah Turun

“Kami juga melakukan pelatihan, pendampingan, sertifikasi produk, dan kemudahan akses pembiayaan, akses pasar domestic dan intrnasional. Karena ekspor juga nanti akan banyak produk pangan, karena permintaan dunia mengarah ke sana,”jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com