Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5G Hadir di Indonesia, Bank dan Fintech Dinilai Perlu Waspadai Serangan Siber

Kompas.com - 01/07/2021, 19:44 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan dan financial technology (fintech) dinilai perlu mewaspadai serangan siber menyusul hadirnya jaringan 5G di Indonesia. 

Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo menilai, bank dan fintech sangat rentan mendapatkan serangan siber karena memiliki data yang bernilai.

“Tentu ada perusahaan yang sangat sensitif dengan cyber attack seperti perusahaan financial institution mencakup banking dan fintech, yang mana transaksinya memiliki nilai karena berkaitan dengan uang,” ujarnya secara virtual, Kamis (1/7/2021).

Surung menyampaikan, peluncuran perdana layanan 5G di Indonesia menandai babak baru bagi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi di tanah air.

Jaringan 5G memberikan konektivitas yang lebih baik dan latensi yang lebih rendah, yang memungkinkan perangkat merespons lebih cepat ke perangkat lain.

Oleh karena itu, 5G dinilai dapat membantu perusahaan meningkatkan penawaran layanan dan bahkan menciptakan layanan baru yang lebih menguntungkan bagi pelanggan.

Namun Surung mengatakan data dalam layanan 5G sulit diamankan karena telah terdistribusi dari cloud dan edge dengan jumlah ribuan device.

Baca juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Komisaris Askrindo

“Tentu 5G itu membuat data dan aplikasi lebih terdistribusi, dari yang tadinya sebelum lebih centralize di data center, tapi dengan 5G data terdistribusi lebih luas dan tentu serangan siber akan lebih meningkat karena datanya tidak hanya dalam satu data center,” kata Surung secara virtual, Kamis (1/7/2021).

Menurut dia, ada beberapa sektor usaha yang rentan mendapatkan serangan siber, khususnya perusahaan-perusahaan yang memiliki data yang bernilai. Contohnya yaitu fintech, perbankan, hingga kementerian dan lembaga pemerintah.

Sementara untuk kemanan data pribadi, setiap perusahaan yang memegang data konsumen memiliki kewajiban untuk melindungi data pribadi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Perusahaan dinilai perlu menutup celah agar tidak terjadi kebocoran data konsumen jika serangan siber terjadi.

Baca juga: Kemkominfo Minta Industri Segera Aplikasikan Teknologi 5G

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com