Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Dorong Pemda Naikkan Kapasitas RS Covid-19 Hingga 40 Persen

Kompas.com - 08/07/2021, 05:13 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta kepada pemerintah daerah (pemda) untuk melaksanakan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro khusus selain Jawa-Bali yang telah diperketat sejak 6 Juli hingga 20 Juli mendatang.

Pengetatan PPKM Mikro di luar Jawa-Bali diberlakukan pada 43 kabupaten atau kota yang berada di 20 provinsi dengan tingkat kasus aktif Covid-19 tinggi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga meminta kepada pemda agar meningkatkan kapasitas RS khusus Covid-19 menjadi 40 persen selama PPKM Mikro diterapkan.

Baca juga: Menperin Gandeng Asosiasi Jaga Pasokan Oksigen Rumah Sakit

“Untuk di Jawa-Bali rata-rata 31 persen dan di Luar Jawa-Bali 19 persen dari kapasitasnya, sehingga sekarang didorong untuk mencapai target Kemenkes agar dinaikkan ke 40 persen dari kapasitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/7/2021).

“Sekaligus ditingkatkan kesiapan tenaga kesehatan, obat-obatan, dan peralatan kesehatan,” tambahnya.

Selain itu, Airlangga juga mendorong pemda untuk meningkatkan angka pengecekan Covid-19, sehingga mengikuti ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

“Pada PPKM Mikro ini, target jumlah minimal testing harian sudah ditetapkan, jadi tidak ada daerah yang (nanti) mengurangi jumlah testing untuk menekan positivity rate-nya,” katanya.

Airlangga menjelaskan, testing perlu ditingkatkan sesuai tingkat kasus positif mingguan, dengan target kasus positif di bawah 10 persen.

Baca juga: Cara dan Syarat Daftar Vaksinasi Covid-19 Gratis dari MRT Jakarta

Ia mencontohkan, Kota Banda Aceh dengan positivity rate 49,36 per minggu, maka target jumlah tesnya adalah 592 per hari, demikian juga misalnya di Kota Bandar Lampung dengan positivity rate 41,56 per minggu, maka target jumlah tes 2.333 per hari.

“Selain itu juga harus dimonitor kontak erat (tracing), karena varian delta ini menyebar lebih cepat,” ucap Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com