Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Ini 7 Cara Mengelola Keuangan di Masa PPKM Darurat

Kompas.com - 14/07/2021, 18:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan memburuknya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, terutama pada pulau Jawa dan Bali, dan Pemerintah memberlakukan aturan PPKM Darurat.

Di masa yang penuh dengan ketidakpastian ini, tentunya semua orang termasuk milenial harus pintar mengelola keuangan.

Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengungkapkan, saat ini mobilitas dan aktivitas masyarakat menjadi sangat terbatas. Apalagi, dengan penerapan PPKM Darurat mungkin memunculkan banyak kekhawatiran publik, baik dari segi kesehatan, pekerjaan, aktivitas, dan bahkan mengenai bagaimana cara mereka mengelola keuangan masing-masing di masa sulit saat ini.

Baca juga: Ajak Milenial Berinvestasi, Ajaib Gandeng Pevita Pearce dan Iqbaal Ramadhan Jadi Brand Ambassador

Sebab itu, milenial di Indonesia perlu mulai memprioritaskan pengelolaan keuangan mereka utamanya di situasi saat ini karena pemasukan pasti ikut berkurang sebagai dampak dari pandemi yang berkepanjangan.

“Di saat yang bersamaan, pengeluaran justru mungkin bertambah akibat dibutuhkannya berbagai kebutuhan esensial dan produk kesehatan. Merencanakan dan mengelola keuangan mungkin menjadi hambatan bagi banyak orang saat ini, terlebih bagi para generasi milenial,” kata Harumi melalui siaran pers, Rabu (13/7/2021).

Perencana keuangan, Lolita Setyawati menjelaskan, dengan melakukan pengelolaan uang yang tepat saat ini, akan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa kapan saja terjadi.

Menurut dia, milenial perlu memahami saat ini merupakan saat yang krusial untuk setiap orang merencanakan dan mengelola keuanganya. Namun, hal yang utama adalah memiliki dana darurat dan proteksi diri agar siap menghadapi kondisi sulit.

Berikut 7 tips untuk mengelola keuangan selama PPKM Darurat :

1. Buat anggaran keuangan

Membuat anggaran keuangan adalah Langkah bijak bagi milenial untuk membatasi pengeluaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan.

“Sebaiknya kita membuat rencana anggaran selama pelaksanaan PPKM darurat saat ini. Hal ini bertujuan agar kita bisa memantau besaran pemasukan dan pengeluaran serta membuat prioritas, sehingga keuangan akan menjadi lebih terkontrol,” ungkap Lolita.

2. Siapkan dana darurat

Dia mengatakan, di situasi yang tidak menentu seperti sekarang, menyiapkan dana untuk pengeluaran tidak terduga menjadi sangat penting bagi kita semua.

“Salah satu cara untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan menyisihkan secara rutin dalam bentuk investasi jangka pendek yang mudah dicairkan kapanpun dibutuhkan,” tambah dia.

3. Membatasi pengeluaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com