Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef Ungkap Penyebab Rendahnya Penyerapan Anggaran Covid-19 di Daerah

Kompas.com - 26/07/2021, 20:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Dhenny Yuartha menilai, ada tiga faktor yang menyebabkan rendahnya serapan anggaran penanganan Covid-19 di daerah.

Hal itu terdiri dari kapasitas fikal yang sempit, kapasitas birokrasi dan komitmen politik yang bergerak lambat, sera pola penyerapan anggaran di akhir periode.

Ia menjelaskan, kapasitas fiskal yang sempit menjadi penyebab pertama dari rendahnya penyerapan anggaran oleh pemerintah daerah (pemda). Selain itu di dorong pula dengan masih banyaknya anggaran yang mengendap di perbankan.

Baca juga: Ekonom Ingatkan Risiko Kenaikan Defisit Anggaran dari Penambahan PEN

"Sehingga implementasi penyaluran hingga ke level daerah menjadi tidak cukup efektif," ujarnya dalam webinar Indef, Senin (26/7/2021).

Pandemi yang menghantam sisi kesehatan dan sosial-ekonomi juga membuat pemda menjadi berhati-hati untuk menggunakan dan merelokasi anggarannya. Hal ini guna memastikan kemampuan fiskal tetap terjaga hingga masa pandemi berakhir.

Persoalan kedua yakni kapasitas birokrasi dan komitmen politik yang beragam di daerah sehingga membuat rendahnya penyaluran dan penyerapan anggarannya. Pemda harus mendapatkan persetujuan dari DPRD untuk dapat merelokasi anggarannya.

Ketiga, pemerintah memiliki pola penyerapan anggaran yang cukup besar di akhir periode anggaran, baik di pusat dan daerah. Kondisi ini dinilai turut memperlambat penyerapan anggaran penanganan Covid-19 di daerah.

"Penyerapan anggaran sampai saat ini baik di pusat dan daerah banyaknya di akhir periode, ini beberapa hal yang menjadi catatan," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Tambah Anggaran Kesehatan dan Perlindungan Sosial

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, terdapat 19 provinsi yang bermasalah dalam penyerapan anggaran kesehatan, salah satunya terkait insentif tenaga kesehatan.

Ia menduga, beberapa kepala daerah bahkan tak tahu soal realisasi anggaran penanganan Covid-19.

"Kami beberapa kali ke daerah banyak yang tidak tahu posisi saldonya seperti apa. Justru badan keuangan suatu daerah lebih memahami persoalan anggaran tersebut,” ujarnya seperti diberitakan Kompas.id, Senin (19/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com