Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal II-2021, Ekonomi Maluku dan Papua Tumbuh Paling Tinggi

Kompas.com - 05/08/2021, 13:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini membuat RI mampu keluar dari zona ekonomi negatif sejak kuartal II 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, ekonomi RI masih ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Wajar saja, andil Pulau Jawa terhadap PDB adalah sebesar 57,92 persen.

"Secara spasial, Pulau Jawa tumbuh 7,88 persen dengan share (terhadap PDB) sebesar 57,92 persen," kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Tandatangani Komitmen Gotong Royong Perangi Covid-19, Menaker Ida: Kita Tidak akan Kalah

Meski begitu, Pulau Jawa bukanlah pulau yang paling tinggi pertumbuhan ekonominya pada kuartal II-2021. 

BPS justru mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di Pulau Maluku dan Papua yang mencapai 8,75 persen. Namun kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hanya 2,41 persen.

Di posisi kedua yaitu Sulawesi yang ekonominya tumbuh 8,51 persen dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional 6,88 persen.

Di posisi ketiga barulah Pulau Jawa yang ekonominya tumbuh 7,88 persen dengan share terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 57,92 persen.

Selanjutnya di posisi keempat yaitu Kalimantan dengan pertumbuhan ekonomi 6,26 persen. Adapun kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 8,21 persen.

Sementara itu, Sumatera ada diposisi kelima dengan pertumbuhan ekonomi 5,27 persen dan share terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 21,73 persen.

Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara ada di posisi terakhir dengan pertumbuhan ekonomi 3,70 persen dan share terhadap pertumbuhan ekonomi nasional 2,85 persen.

Sementara dilihat dari komponen pengeluaran, pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Porsi kedua komponen bahkan mencapai 84,93 persen.

Baca juga: Selamat Tinggal Resesi, Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com