Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Ekonomi Kuartal III, Sri Mulyani Minta Pemda Segera Belanja

Kompas.com - 06/08/2021, 08:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pemerintah daerah (Pemda) segera membelanjakan anggaran. Belanja daerah diharapkan bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kuartal III.

Adapun saat ini, daerah cenderung lambat membelanjakan anggarannya.

Bendahara Negara ini mengungkapkan, belanja daerah hingga bulan Juli 2021 masih terkontraksi, berbeda dengan kinerja belanja pemerintah pusat dan belanja kementerian/lembaga yang sudah tumbuh di semester I 2021.

Baca juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal Ketiga Bisa Maksimal jika Varian Delta Dikendalikan

"Untuk tambahan sebagai akselerasi pertumbuhan ekonomi, kita harapkan belanja di daerah bisa terakselerasi. Karena semester I ini belanja di daerah melalui TKDD dan APBD masih mengalami kontraksi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).

Tercatat, belanja daerah di semester I 2021 terkontraksi -6,8 persen. Sedangkan belanja pemerintah pusat tumbuh 19,1 persen dan belanja kementerian/lembaga tumbuh 28 persen.

"Kalau APBD dan TKDD bisa dikejar pada kuartal III dan kuartal IV atau pada semester II, maka kita bisa berharap ini mendukung pemulihan ekonomi terutama di daerah," tutur Sri Mulyani.

Lebih lanjut, dia menuturkan, pihaknya bakal mengandalkan kinerja beberapa sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kuartal III.

Wanita yang akrab disapa Ani ini menyebut, pemerintah tetap optimis pada kinerja investasi dan produksi di kuartal III 2021.

Baca juga: Meski Dihantam Varian Delta, Sri Mulyani Pede Ekonomi Kuartal III Sentuh 5,7 Persen

Menurut dia, dua komponen itu lebih berdaya tahan karena berbagai indikator awal sudah menunjukkan pemulihan.

"Permintaan barang ekspor, serta impor barang modal, semuanya akan mendorong industri manufaktur. Jadi mungkin sektor produksi dari manufaktur cukup resilience (berdaya tahan)," ucap Sri Mulyani.

Sementara dari sisi program PEN, Sri Mulyani bakal menggenjot realisasi anggaran di klaster program prioritas yang bertujuan meningkatkan kinerja sektor pariwisata dan padat karya.

Pasalnya sampai saat ini, realisasi program prioritas baru mencapai 40 persen atau Rp 47,3 triliun dari pagu Rp 117,9 triliun.

"Kita harapkan bisa tereksekusi di kuartal III dan kuartal IV sehingga bisa menciptakan multiplier effect dan katalis pertumbuhan ekonomi. Strateginya adalah mengakselerasi semua resources atau sumber daya yang sudah dialokasikan dalam PC PEN," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com