Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peringkat Pertama Negara Terkaya di Dunia Tahun 2021

Kompas.com - 11/08/2021, 14:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara negara terkaya di dunia, yang terlintas di pikiran banyak orang sering kali adalah dua negara, yakni Amerika Serikat dan China. Sebagian lainnya mungkin akan menyebut Jepang. 

Memang jika diukur dari jumlah produk domestik bruto atau PDB, tiga negara yang disebut di atas adalah peringkat teratas secara global. Namun, bukan berarti sebagian besar dari penduduknya makmur dan sejahtera.

Indikator negara makmur yang lebih akurat yakni diukur dengan menggunakan pendapatan per kapita karena pendapatan per kapita juga bisa menjadi tolok ukur sebaran distribusi kekayaan penduduk di suatu negara.

PDB adalah total nilai produksi dan jasa yang dihasilkan semua orang atau perusahaan dalam satu negara. Sementara pendapatan per kapita adalah total PDB dibagi dengan jumlah penduduk.

Baca juga: Mao Zedong dan Pengalaman Kelam Penerapan Ekonomi Komunis China

Dilansir dari Nasdaq, negara paling kaya di dunia berdasarkan jumlah pendapatan per kapita saat ini ditempati oleh Luksemburg.

Luksemburg adalah negara kecil yang terkurung daratan (landlock) yang dikelilingi oleh Jerman, Perancis, dan Belgia. Saat ini, Luksemburg masuk sebagai salah satu pusat keuangan terpenting di dunia.

Meskipun demikian, hingga awal abad ke-20, ekonomi negara ini mayoritas bergantung pada industri baja. Luksemburg memulai dengan upaya besar untuk mendiversifikasi ekonominya dari ketergantungan baja sejak akhir 1950-an.

Salah satunya, negara ini mulai fokus pada industri barang-barang mewah dan berkualitas tinggi serta sektor jasa keuangan.

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

Upaya ini menunjukkan hasil, jumlah nilai tambah di sektor produksi produk-produk ini naik menjadi 77 persen pada tahun 1995 dari 38 persen pada tahun 1958.

Saat ini, sekitar 88 persen kekayaan Luksemburg berasal dari sektor jasa, termasuk hampir sepertiga dari jasa keuangan.

Untuk perdagangan, ekspor dan impor Luksemburg masih didominasi dengan sesama negara Uni Eropa atau sebesar 84 persen.

Luksemburg saat ini merupakan ekonomi terbesar ke-66 di dunia dengan jumlah PDB sebesar 84,07 miliar dollar AS. Jumlah PDB ini jauh di bawah Indonesia yang berada di kisaran 1.110 miliar dollar AS.

Baca juga: Mengenal Apa Itu PDB atau Produk Domestik Bruto

Namun, dengan jumlah penduduk yang sedikit, yakni hanya sekitar 613.000 orang, pendapatan per kapitanya mencapai 131.781 dollar AS.

Artinya, jika dirupiahkan, setiap penduduk Luksemburg menghasilkan pendapatan rata-rata sebesar Rp 1,89 miliar per tahun.

Jumlah PDB dan pendapatan per kapita ini didasarkan dari data yang dirilis IMF per April 2021 dengan acuan mata uang dollar AS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com