Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Farmasi Naik 66,76 Persen di Juli 2021, Terbanyak untuk Vaksin

Kompas.com - 18/08/2021, 16:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia pada Juli 2021 mencapai 15,11 miliar dollar AS.

Bila dibandingkan dengan Juni 2021 miliar yang sebesar 17,22 dollar AS, laju impor bulan lalu turun 12,22 persen.

Kendati demikian, BPS mencatat adanya impor beberapa produk yang meningkat signifikan pada Juli 2021.

Baca juga: Ini Strategi Pemerintah Capai Target Subsitusi Impor 35 Persen di 2022

Peningkatan tertinggi terjadi pada produk farmasi senilai 185,9 juta dollar AS, yang utamanya disumbang oleh impor vaksin.

Total nilai impor produk farmasi pada Juli 2021 tercatat sebanyak 464,6 juta dollar AS, melonjak 66,76 persen dibandingkan Juni 2021 yang sebesar 278,77 dollar AS.

"Peningkatan impor di farmasi terjadi karena adanya penambahan impor vaksin. Jadi dari peningkatan 185,9 juta dollar AS kelompok farmasi ini sebanyak 150 juta dollar AS-nya adalah impor vaksin selama Juli 2021," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/8/2021).

Ia menyebutkan, bila dilihat dari negara pengimpor produk farmasi tersebut, terbanyak berasal dari China. Kemudian disusul Jepang dan Spanyol.

Meski demikian, Margo menekankan, data impor vaksin yang dicatat BPS tersebut merupakan jenis vaksin untuk manusia secara keseluruhan, tidak terbatas hanya pada vaksin Covid-19.

Baca juga: Impor Juli 2021 Capai 15,11 Miliar Dollar AS, BPS: Ada Indikasi Baik Aktivitas Ekonomi Berjalan

"Jadi, kami tidak melihat yang (vaksin) Covid-19 tapi yang saya sampaikan itu vaksin keseluruhan," imbuh dia.

Selain produk farmasi, peningkatan nilai impor terjadi pula pada produk bijih, terak, dan abu logam sebesar 80,7 juta dollar AS, ampas/sisa industri makanan sebesar 79,8 juta dollar AS, kendaraan bermotor/komponennya dalam keadaan terbongkar tidak lengkap 12,9 juta dollar AS, serta garam, belerang, batu, dan semen 10,8 juta dollar AS.

Sementara, komoditas impor dengan penurunan nilai terdalam di Juli 2021 yakni mesin dan peralatan mekanis sebesar 422,3 juta dollar AS, besi dan baja 220,3 juta dollar AS, logam mulia dan perhiasan/permata 151,9 juta dollar AS, plastik dan barang dari plastik 115,2 juta dollar AS, serta kereta api, trem, dan bagiannya 83,1 juta dollar AS.

"Lalu kalau dilihat dari yang turunnya paling tinggi yaitu mesin dan peralatan mekanis, negara asal impornya dari China, Korea Selatan dan Thailand,” kata Margo.

Baca juga: Banyak Alkes Impor, Ketua MPR: Saya Miris dengan Kenyataan Sekarang...

Sebagai informasi, berdasarkan data Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu, khusus untuk vaksin Covid-19 Indonesia tercatat telah mengimpor sebanyak 143,66 juta dosis hingga 19 Juli 2021.

Terbanyak adalah vaksin Sinovac dari China dalam bentuk bahan baku (bulk).

Secara rinci, Sinovac ampul sebanyak 3.001.420 dosis, Sinovac dalam bulk untuk Biofarma 115.503.200 dosis, Sinopharm ampul 6.253.900 dosis, AstraZeneca ampul 14.907.440 dosis, dan Moderna 4.000.080 dosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com