Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirae Asset Sekuritas: Dampak Tapering Tak Akan Separah Tahun 2013

Kompas.com - 13/09/2021, 14:35 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, efek kebijakan tapering off yang akan dilakukan Federal Reserve terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak akan separah dampak taper tantrum tahun 2013.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menjelaskan, ada dua faktor yang mendorong hal itu terjadi.

Pertama, arus dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia dari kebijakan quantitative easing (QE) saat ini lebih rendah dari dana yang masuk saat QE setelah krisis keuangan 2008.

Baca juga: BI Pantau Perkembangan Kasus Covid-19 dan Rencana Tapering untuk Jaga Nilai Tukar

 

Kedua, kondisi makro-ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dibanding kondisi makro-ekonomi tahun 2013.

Dia pun memprediksi, defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) Indonesia sepanjang tahun 2021 hanya sebesar 1,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Angka ini lebih kecil dari CAD Indonesia selama taper tantrum 2013 yang mencapai lebih dari 3 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, The Fed mengindikasikan akan melalukan tapering off dengan mengurangi pembelian obligasi pada akhir tahun 2021.

Di sisi lain, bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut mengindikasikan bahwa suku bunga acuannya tidak akan meningkat pada tahun-tahun mendatang. Mirae Asset Sekuritas memperkirakan tapering The Fed kemungkinan terjadi pada Desember 2021.

Selain prediksi dampak tapering yang tidak akan separah tahun 2013, IHSG saat ini juga dipengaruhi oleh perkembangan kasus Covid-19 yang terus turun ke tingkat sebelum PPKM Darurat diterapkan.

Per 9 September 2021, kasus positif harian di Indonesia berkurang 87 persen menjadi 6.000 per hari dari puncaknya pada pertengahan Juli 2021.

Hal ini terutama didorong oleh penurunan yang lebih tajam di Jakarta, yakni 98 persen dari level puncaknya menjadi di bawah 500 kasus per hari.

"Alhasil, langkah-langkah pembatasan mobilitas dilonggarkan di lebih banyak kota dan kegiatan ekonomi telah ditingkatkan secara bertahap. Kami menyukai MAPA dan BSDE sebagai saham yang memperoleh sentimen positif pembukaan kembali ekonomi," kata Hariyanto dalam riset, Senin (13/9/2021).

Di samping itu, kinerja emiten unggulan kuartal kedua 2021 juga memperlihatkan realisasi yang lebih baik daripada harapan. Per 10 September 2021, sebanyak 42 emiten dari 45 emiten yang menjadi anggota indeks LQ45 telah merilis laporan keuangannya.

Secara agregat, laba bersih pada kuartal kedua 2021 tumbuh 2,4 persen dibanding kuartal sebelumnya dan secara tahunan meningkat 65,8 persen.

Baca juga: The Fed Kembali Tahan Suku Bunga, Tapi Beri Isyarat Siap "Tapering"

 

Sementara itu, pendapatan secara agregat naik 4,5 persen secara kuartalan dan meningkat 26 persen secara tahunan. Menurut Hariyanto, kinerja secara tahunan dapat tumbuh double digit seiring basis kinerja yang rendah pada kuartal kedua 2020.

"Secara keseluruhan, sebanyak 40 persen dari total perusahaan yang telah merilis laporan keuangan mereka membukukan run-rate enam bulan pertama 2021 di atas ekspektasi dibandingkan dengan estimasi laba bersih sepanjang 2021 konsensus," ucap Hariyanto.

Sementara itu, kinerja 33 persen perusahaan sejalan dengan ekspektasi konsensus, sedangkan sisanya 28 persen di bawah ekspektasi.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Mirae Asset Sekuritas prediksi dampak tapering tak akan separah tahun 2013

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com