Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Literasi Pasar Modal, Komisaris BEI Jadi Penasihat di Platform Edukasi Saham

Kompas.com - 19/10/2021, 18:20 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah gencar meningkatkan angka literasi pasar modal, guna memperluas pemahaman terkait produk atau layanan yang tersedia di pasar modal.

Untuk meningkatkan angka literasi pasar modal, Komisaris BEI Pandu Patria Sjahrir bekerja sama dengan CEO dan Founder Emtrade, Ellen May.

Sebagai salah satu bagian dari kolaborasi itu, Pandu ditunjuk sebagai penasihat atau advisor di platform itu.

Baca juga: BEI: 26 Perusahaan Antre IPO, 16 di antaranya Beraset di Atas Rp 250 Miliar

Pandu mengatakan, berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6.287.350 Single Identification Number (SID), termasuk di dalamnya adalah 2,9 juta SID saham.

Dari keseluruhan investor pasar modal, 80 persen merupakan investor muda berusia di bawah 40 tahun.

"Saya harap kolaborasi yang strategis ini dapat memperkuat serta memperluas edukasi untuk investor pasar modal di Indonesia. Ini perlu dilakukan supaya pertumbuhan jumlah investor ritel dapat disertai dengan kualitas berupa kesadaran akan risiko dan mau mengikuti proses belajar sebagai investor, bukan hanya kuantitas aja," tutur Pandu dalam keterangannya, Selasa (19/10/2021).

Sementara itu, Ellen memiliki visi yang sama dengan Pandu, yaitu mendukung pertumbuhan investor pasar modal di Indonesia, khususnya investor ritel.

Baca juga: BEI: Bursa Terus Perhatikan Tuntutan Pasar soal Penerapan ESG

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar investor ritel mendapatkan literasi dan inklusi keuangan dengan benar.

"Kami berharap kolaborasi ini menjadi support yang baru buat Emtrade untuk terus melipatgandakan user base, yang bisa berdampak pada tumbuhnya inklusi dan literasi investor pasar modal secara eksponensial, yang secara tidak langsung juga mendorong perekonomian Indonesia," tutur dia.

Ellen mengatakan, pihaknya akan menggunakan dukungan yang diberikan oleh Pandu untuk melakukan penataan arah bisnis, mengembangkan teknologi dan otomatisasi, meningkatkan user base serta pengembangan bisnis model perusahaan dari edutech menjadi fintech, sehingga tidak hanya meningkatkan literasi namun juga inklusi digital.

"Dan setelah itu kita juga akan meningkatkan user based kita untuk user acquisition yang lebih bagus lagi untuk mendorong inklusi di pasar modal lebih bagus lagi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com