JAKARTA, KOMPAS.com - GudangAda mengajak pelaku usaha warung kelontong memanfaatkan platform digital guna meningkatkan penjualannya.
Sejauh ini sejak aplikasi GudangAda diluncurkan tahun 2020 yang lalu, hingga sekarang ada 500.000 jumlah mitra atau pengguna yang sebagian besar dari warung kelontong yang menggunakan aplikasi ini.
Chief Commercial Officer GudangAda Budianto Hariadi mengaku, pihaknya susah-susah gampang ketika awal mendorong para warung kelontong menggunakan aplikasi lantaran belum terbiasa.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut 240.000 PKL dan Warung Sudah Terima BLT-PKLW
Oleh sebab itu pihaknya melakukan kombinasi pendekatan antara human dan teknologi dalam menawarkan solusi ke pedagang.
"Awalnya itu sedikit sulit karena belum terbiasa menggunakan aplikasi atau teknologi dan mereka sudah lama terbiasa berbisnis di offline. Makanya ketika ada aplikasi itu kami menurunkan 800 orang di tim Business Development (BD) yang berinteraksi langsung dengan para pedagang dan menuntun mereka agar bisa memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan omzet," jelas Chief Commercial Officer GudangAda Budianto Hariadi, saat wawancara ekslusif bersama Kompas.com, Selasa (19/10/2021).
Dia menilai faktor trust atau kepercayaan juga penting dalam bisnis dagang karena biasanya ketika satu pedagang yang bergabung dan transaksinya tumbuh, teman-teman pedagang lain akan ikut.
Baca juga: Ini Cara Jadi Supplier di Aplikasi Warung Pangan
"Itu sebabnya tim BD tadi turun langsung ke lapangan berinteraksi dan bertemu ke pedagang untuk membangun hubungan dan ke percayaan ke mereka," ungkapnya.
Selain itu Budianto juga mengatakan, pihaknya saat ini tengah memfinalisasi kerjasama dengan sejumlah produsen besar yang akan menambah ribuan produk baru untuk on-board ke platform GudangAda.
Pihaknya juga akan mengembangkan sistem pembayaran dan transaksi (POS/SaaS), pemasaran, data, dan layanan keuangan.
"Kami juga mengembangkan layanan logistik GudangAda, memproses ekspansi layanan warehousing atau pergudangan yang akan terintegrasi dengan layanan logistik. Kami juga akan gencar ekspansi kategori baru," bebernya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.