Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerek Produksi Susu Segar, Frisian Flag Jalin Mitra 15 Koperasi Peternak Sapi Perah Lokal

Kompas.com - 19/11/2021, 05:50 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan produktivitas dan kapabilitas peternak sapi perah melalui program Dairy Development Program (DDP).

Hingga saat ini, program DDP telah menjangkau lebih dari 20.000 peternak sapi perah dan bermitra dengan 15 koperasi, kelompok peternak, dan mega farm yang tersebar di berbagai titik di Pulau Jawa dan Sumatera.

Baca juga: Industri Pengolahan Susu Masih Bergantung Impor, Kok Bisa?

“Tujuan dan fokus dari program tersebut adalah memusatkan perhatian pada peningkatan terhadap kesejahteraan melalui pengembangan kapabilitas komunitas peternak sapi perah mengenai Good Dairy Farming Practice (GDFP), di antaranya melalui teknik peternakan, manajemen peternakan dan kebersihan kandang,” kata Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro pada acara Gathering Forum Wartawan Industri (Forwin) di Bandung, Kamis (18/11/2021).

Menurut Andrew, melalui upaya tersebut, peternak diharapkan dapat meningkatkan standar tata kelola dan tata laksana peternakan yang akan berujung kepada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN).

“Program DDP didukung oleh para ahli dari perusahaan untuk memberikan pelatihan dalam bidang pengetahuan nutrisi hewan, manajemen kandang, perawatan, pembibitan, reproduksi, dan pemeliharaan pedet,” papar dia.

FFI melalui program DDP juga membuat beberapa peternakan percontohan sebagai benchmark peternakan yang ideal dengan memanfaatkan material lokal.

Baca juga: Tak Terdampak Pandemi, Bisnis Sapi Perah Masih Menjanjikan

Beberapa program yang dijalankan juga merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak dan dukungan dari berbagai mitra, salah satunya kerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Belanda.

Hingga saat ini, salah satu program DDP yang telah dijalankan adalah Milk Collection Point (MCP).

Melalui kemitraan dengan Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, sejak tahun 2015 FFI membangun MCP bersistem barcode digital untuk membantu peternak sapi perah lokal dalam meningkatkan kualitas dan mendapatkan harga susu yang lebih adil.

“Kehadiran MCP ini bertujuan untuk menjaga jumlah Total Plate Count (TPC) atau bakteri yang terkandung dalam susu serendah mungkin,” kata Andrew.

Semakin rendah nilai TPC yang terkandung di dalam susu segar, maka semakin tinggi kualitasnya.

Baca juga: Jokowi: Tahun Depan Mungkin Indonesia Bisa Setop Ekspor Bauksit

"Dengan sistem tersebut, peternak akan mendapatkan harga susu yang adil dan sesuai dengan kualitas susu yang dihasilkan,” imbuh dia.

Hingga saat ini, KPBS dan FFI telah membangun MCP digital di 7 titik kelompok ternak di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, yang berlokasi di Los Cimaung, Warnasari, Cipanas, Citere, Mekar Mulya, Lembang Sari, dan Gunung Cupu.

Hingga tahun 2021, sebanyak 1.034 peternak sapi perah telah difasilitasi oleh 7 MCP tersebut untuk membantu peternak sapi perah dalam mendapatkan penilaian kualitas susu segar yang valid dan penetapan harga yang adil.

“Keberhasilan MCP dengan sistem digital di Pangalengan ini menjadi motivasi bagi FFI untuk terus mengembangkan program ini bersama koperasi susu lainnya di Indonesia, demi meningkatkan kualitas susu segar dan kesejahteraan para peternak sapi perah di Indonesia,” papar Andrew.

Baca juga: UMR Jakarta 2021 dan Rencana Kenaikannya di 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com