Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Mau Setop Impor BBM pada 2027

Kompas.com - 30/11/2021, 17:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah menargetkan tak ada lagi impor bahan bakar minyak (BBM) pada 2027.

Ada beberapa strategi yang disiapkan pemerintah untuk mencapai cita-cita bebas impor BBM, diantaranya melalui penggunaan kendaraan listrik dan peningkataan penggunaan biodiesel dengan mengoptimalkan produksi bahan bakar nabati (BBN) dalam negeri.

"Diharapkan pada tahun 2027, kita tak lagi impor BBM, sehingga bisa menghemat devisa dan meningkatkan kesejahteraan petani sawit dengan mandatori BBN," ujarnya dalam webinar terkait mandatori biodiesel, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: Lewat Fitur Ini, Mitra Bukalapak Bisa Jadi Agen Logistik SiCepat Ekspress hingga Grab

Secara rinci, dalam strategi energi untuk pengurangan impor BBM, penggunaan mobil listrik ditargetkan mencapai 2 juta unit dan motor listrik mencapai 13 juta unit pada 2030. Rencananya, untuk mencapai target itu akan dibarengi insentif pembebasan pajak kendaraan listrik selama 10 tahun.

Sejalan dengan itu, program biodiesel 30 persen (B30) akan dipertahankan dan mengoptimalkan produksi BBN. Menurutnya, implementasi biodiesel sudah sukses berjalan selama 15 tahun sehingga menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam pemanfaatan energi hasil pencampuran BBN dengan diesel.

Arifin mengatakan keberhasilan itu terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan pencampuran atau blending rate menjadi B40 atau 40 persen BBN dengan diesel.

"Saat ini Kementerian ESDM sedang menyusun rencana strategi pengembangan B40 dengan menerapkan bahan bakar hijau," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini dengan berjalannya penerapan B30 di sepanjang 2021 maka diperkirakan bisa menghemat devisa negara sebesar Rp 44,5 triliun. Hal itu karena berkurangnya impor BBM jenis solar.

Selain itu, program mandatori ini juga telah memberikan nilai tambah dari CPO menjadi biodiesel senilai Rp 8,91 triliun di 2021. Termasuk pula diperkirakan telah menyerap 910.000 pekerja on farm dan 6.000 pekerja off farm.

Baca juga: Program Industri Hijau Dinilai Mampu Menghemat Energi Rp 3,2 Triliun

"Mandarioti BBN merupakan program strategis nasional yang berdampak signifikan dan bertujuan untuk memenuhi komitmen pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan ketahanan kemandirian energi, memberikan kestabilan harga CPO, juga meningkatkan nilai tammbah melalui hilirisasi kelapa sawit," kata Arifin.

Adapun selain mendorong penggunaan kendaraan listrik dan biodiesel, upaya menyetop impor BBM juga dilakukan pemerintah dengan mendorong penggunaan bahan bakar gas (BBG).

Targetnya, di 2030 sudah ada 440.000 unit kendaraan dan 257 unit kapal yang menggunakan BBG. Namun untuk mencapainya, pemerintah berencana memberikan insentif penyesuaian harga gas.

Tak hanya itu, dilakukan pula penambahan jumlah kilang untuk memproduksi solar yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri. Targetnya bertambah 1 kilang baru dan mengembangkan 4 kilang eksisting pada 2030.

Baca juga: Update Syarat Naik Kereta Api Periode Libur Nataru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com