Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikah dengan Generasi Sandwich? Ini Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich

Kompas.com - Diperbarui 14/01/2023, 17:52 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang harus dilakukan generasi sandwich? Bagaimana keluar dari sandwich generation? Apa saja langkah-langkah stop generasi sandwich?

Pertanyaan semacam itu kerap bermunculan di kalangan pembaca yang ingin mencari informasi terkait cara memutus rantai generasi sandwich atau sandwich generation.

Banyak pengalaman sandwich generation yang sudah berhasil, namun ada juga yang kesulitan menemukan cara mengatasi persoalannya, terutama bagi individu yang pada akhirnya menikah dengan generasi sandwich.

Baca juga: Generasi Sandwich Itu Apa? Pahami Arti dan Dampak Generasi Sandwich

Artikel ini akan membantu pembaca menemukan solusi sandwich generation, termasuk pentingnya memahami investasi generasi sandwich dalam upaya stop generasi sandwich.

Pengalaman sandwich generation

Perlu diingat, memutus rantai generasi sandwich penting diusahakan agar tidak semakin terjerumus pada dampak generasi sandwich.

Keberadaan status generasi sandwich tidak terlepas dari adanya kewajiban menjaga keluarga di luar keluarga intinya. Ini menyebabkan sejumlah konsekuensi.

Status generasi sandwich membuat seseorang memiliki jumlah tanggungan keluarga yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan non-generasi sandwich.

Pada akhirnya, jumlah tanggungan keluarga yang lebih banyak tersebut menyebabkan generasi sandwich memiliki kewajiban finansial yang cenderung lebih tinggi dan proporsi waktu luang yang lebih sedikit dibanding non-generasi sandwich.

Baca juga: Pahami Kelemahan Robot Trading dan Apa Itu Robot Trading Ilegal

Ini juga bisa terjadi bila seorang individu menikah dengan generasi sandwich. Betapa tidak, generasi sandwich praktis akan memberikan dampak negatif terhadap kondisi pernikahan, kesehatan, menimbulkan stres, kecemasan, dan kesedihan.

Pengalaman sandwich generation pernah diungkap oleh penelitian Hopps dan kawan-kawan pada 2017 di Amerika Serikat.

Penelitian tersebut menemukan bahwa kelompok individu yang memiliki tanggung jawab merawat orang tua lebih banyak yang merasa tertekan apabila dibandingkan dengan yang tidak memiliki tanggung jawab serupa.

Di negara lain, Juin pada 2015 di Perancis menemukan bahwa tanggung jawab merawat orang tua memiliki efek negatif terhadap tingkat kesehatan, terutama apabila tanggung jawab perawatan tersebut adalah intensif lebih dari 20 jam per minggu.

Praktis, konsekuensi berikutnya dari generasi sandwich adalah mereka menghadapi konflik ketika tanggung jawab keluarga dan tuntutan pekerjaan harus diselesaikan secara bersamaan.

Ahmad dan koleganya di Malaysia pada tahun 2016 bahkan menemukan, potensi konflik ini semakin tinggi pada kelompok individu berpendapatan rendah dan mempengaruhi kualitas hidup generasi sandwich dalam hal tingkat kepuasan terhadap pekerjaan dan keluarganya.

Karena itu, penting memutus rantai generasi sandwich, terutama bagi kalangan yang terlanjur menikah dengan generasi sandwich.

Baca juga: Berapa Uang Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan? Ini Rinciannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com