Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Strategi Sukses Soto Angkring Mas Boed, Eksis hingga 15 Tahun

Kompas.com - 13/01/2022, 20:11 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mempertahankan eksistensi bisnis hingga belasan tahun bukanlah perkara mudah. Butuh kerja keras, pemilihan strategi atau misi bisnis yang tepat dan melakukan inovasi.

Hal tersebut seperti terjadi pada usaha kuliner asal Kota Semarang bernama “Soto Angkring Mas Boed”.

Soto Angkring Mas Boed awalnya hanya usaha kuliner sederhana yang didirikan Djoko Boediono dari teras rumahnya pada 11 Maret 2006. Saat itu, ia bersama sang istri mulai berjualan soto ayam kecil-kecilan dengan resep asli milik keluarga.

“Soto Angkring Mas Boed ini didirikan oleh ayah saya karena awalnya beliau ingin terjun ke bisnis kuliner,” ujar General Manager Soto Angkring Mas Boed, Nicko Setya Pambudhy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Sejarah Soto di Indonesia, Sajian yang Dipengaruhi Budaya Peranakan

Selain terjun ke bisnis kuliner, lanjut dia, sang ayah juga memiliki satu misi khusus, yaitu membuat rumah makan soto yang bisa menjadi ikon dari Kota Semarang.

Terkait penamaan Soto Angkring Mas Boed, Nicko menjelaskan nama usaha tersebut diambil dari penggalan nama sang ayah, yaitu Djoko Boediono. Nama ini digunakan karena sudah banyak warung soto di Semarang menggunakan nama depan si penjual.

“Akhirnya, tercetuslah nama Soto Angkring Mas Boed yang justru mudah diingat dan dikenal oleh pelanggan kami. Soto yang kami hadirkan rupanya juga cukup berbeda dari yang lain dan sangat digemari oleh pelanggan kami dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Perbedaan tersebut berasal dari kelezatan yang ditawarkan dan harga soto yang terjangkau. Terbukti, dua keunggulan ini membuat bisnis Soto Mas Boed berkembang dengan cepat, sampai tiga tahun setelahnya berpindah lokasi ke daerah lebih luas di wilayah Banyumanik.

Baca juga: 12 Jenis Soto Ayam Daerah di Indonesia, dari Lamongan hingga Medan

Ibarat pepatah “usaha tidak mengkhianati hasil,” hal ini pun dirasakan Djoko karena bisnisnya berhasil menarik banyak langganan dari Semarang dan juga luar kota.

Dalam kesempatan itu, Nicko menceritakan, sebelum berkembangnya media sosial (medsos) seperti sekarang, ayahnya dahulu kerap mempromosikan Soto Angkring Mas Boed dengan selembaran yang ditempelkan di pohon-pohon area sekitar lokasi bisnisnya.

“Kemudian ketika pelanggan datang, kami menghidangkan kualitas soto untuk membawa mereka kembali lagi,” ucapnya.

Baca juga: Resep Soto Ayam Simpel, Sup Terenak di Dunia Versi CNN 

Dengan menjaga kualitas tersebut, Soto Angkring Mas Boed semakin berkembang dan melayani lebih banyak pelanggan baru dengan dibukanya cabang kedua yang berlokasi di Semarang Barat.

“Setelah dua belas tahun melayani pelanggan setia di Banyumanik, tahun ini bisnis kami siap berkembang. Cabang kedua akan dibuat dengan konsep open space sehingga nyaman dijadikan tempat berkumpul oleh kalangan anak muda dan juga aman di masa pandemi,” jelas Nicko.

Nicko menyadari keberhasilan Soto Angkring Mas Boed tidak lepas dari beberapa strategi bisnis yang diterapkan hingga saat ini. Ia pun tak sungkan memaparkan tiga strategi bisnis kulinernya tersebut.

Baca juga: Strategi Bisnis Baru Bisa Kerek Pendapatan Mitratel 14,41 Persen pada 2022

1. Konsisten menjaga kualitas produk dan layanan

Menurut Nicko, salah satu hal yang harus diutamakan dalam operasional sebuah bisnis agar dapat terus eksis adalah konsisten dalam menjaga kualitas produk dan layanan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com