Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Bikin Kompetisi untuk Kurangi Penangkapan Ikan Berlebih

Kompas.com - 03/02/2022, 13:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) melalui Coastal Fisheries Initiative – Challenge Fund (CFI-CF) menyelenggarakan kompetisi untuk mencari solusi kolaboratif dalam mengurangi penangkapan ikan terlebih.

Solusi kolaboratif dilakukan dengan mendukung koordinasi antar nelayan dan kolaborasi antar para pihak di sepanjang rantai nilai makanan hasil laut.

Kompetisi ini mencari solusi inovatif dalam hal penggunaan maupun pengelolaan yang produktif dan berkelanjutan terhadap stok ikan pesisir di beberapa negara, yaitu Tanjung Verde, Ekuador, Indonesia, dan Peru.

Baca juga: Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia 2021 Tumbuh 3,7 Persen

Kompetisi ini terbuka bagi berbagai koalisi komunitas nelayan dan pesisir, bisnis, dan/atau organisasi nirlaba, baik yang masih baru maupun yang sudah mapan.

"Kompetisi ini merupakan seruan untuk bertindak dalam mempersatukan semua pelaku industri makanan hasil laut untuk mengatasi masalah penangkapan ikan berlebih ini,” kata Ekonom Lingkungan Senior di Bank Dunia dan ketua tim CFI-CF, Mimi Kobayashi, dalam siaran pers, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Bank Dunia: Kekayaan Global Meningkat, tetapi Memperburuk Ketimpangan

Seperti diketahui, penangkapan ikan berlebih adalah salah satu ancaman terbesar terhadap kelestarian laut dunia, mata pencaharian jutaan orang yang tinggal di kawasan pesisir, maupun bagi peluang bisnis makanan laut dan industri terkait.

Setiap tahun menurut laporan World Bank “The Sunken Billions Revisited”, perikanan global kehilangan manfaat ekonomi senilai 83 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.187 triliun akibat penangkapan ikan berlebih.

Uang tersebut seharusnya dapat diinvestasikan kembali secara produktif untuk masyarakat, komunitas, dan ekonomi.

Baca juga: Imbas Kejahatan Cyber, Bank-bank Dunia Merugi Rp 1.420 Triliun Per Tahun

Terbatasnya koordinasi antara nelayan dan pemangku kepentingan makanan hasil laut menghambat dikembangkannya berbagai solusi bagi masalah penangkapan ikan berlebih yang berakibat  hilangnya sumber daya alam dan manfaat ekonomi secara terus-menerus.

Untuk itu, kompetisi diselenggarakan untuk memajukan perikanan pesisir, yang merupakan sumber makanan dan mata pencaharian penting bagi masyarakat setempat.

“Meskipun masalah ini masih berlanjut, kami yakin akan menerima beberapa solusi yang inovatif dan membawa perubahan," ucap Mimi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com