Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Dubes Selandia Baru, Airlangga Jajaki Peluang Kerja Sama Pertanian hingga Energi

Kompas.com - 03/02/2022, 13:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Selandia Baru. Peluang kerja sama yang dibahas yakni kerja sama dalam sektor perdagangan, pertanian, industri, energi, dan sektor lainnya.

Penjajakan kerja sama ini dibahas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela kunjungan kerja Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia H.E. Kevin Burnett ONZM.

Duta Besar Kevin Burnett menyampaikan, kerja sama dengan Indonesia menjadi langkah strategis karena kedua negara memiliki target peningkatan nilai perdagangan dua arah sebesar 4 miliar dollar Selandia Baru hingga 2024.

Baca juga: Menperin: Sejarah, Indonesia Segera Ekspor Mobil ke Australia

“Indonesia dan Selandia Baru memiliki target peningkatan nilai perdagangan dua arah sebesar NZD 4 miliar hingga 2024, sehingga penting bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama agar target tersebut dapat tercapai,” ujar Burnett dalam siaran pers, Kamis (3/2/2022).

Adapun saat ini, nilai perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai 2,54 miliar dollar NZ. Selandia Baru mengekspor berbagai produk peternakan susu (dairy products) seperti susu, keju, yoghurt dan lainnya.

Airlangga pun sempat menyinggung kontribusi Fonterra dalam perdagangan berbagai produk tersebut dan dukungan terhadap masyarakat Indonesia dalam meningkatkan kapasitas di bidang persusuan.

Selain kerja sama internasional, perbincangan di sela-sela kunjungan itu juga membahas soal prioritas Indonesia dalam Presidensi G20.

“Tiga agenda prioritas G20 yang diusung Indonesia, yakni kesehatan global, isu transisi energi dan transformasi digital, dapat dikerjasamakan melalui berbagai proyek konkret antara Indonesia dan Selandia Baru dalam sektor kesehatan, pertanian, energi, lingkungan, dan perdagangan,” ujar Airlangga di kesempatan yang sama.

Pertemuan tersebut mengupas pula fokus pemulihan tatanan ekonomi global pasca pandemi agar menjadi lebih kuat, inklusif, dan kolaboratif dengan memanfaatkan digitalisasi.

Menurut Airlangga, transformasi digital mendukung upaya Indonesia membangun kembali tata kelola dan arsitektur ekonomi pasca pandemi, dan pertumbuhannya sangat tinggi, terutama pada sektor online education dan telemedicine.

Digitalisasi juga mendukung pendaftaran dan pelaksanaan pelatihan Program Kartu Prakerja.

“Digitalisasi adalah game changer pada masa pandemi, dan tumbuh pesat saat pandemi dibanding saat pra-pandemi,” tandas Airlangga.

Baca juga: Menko Airlangga Minta Wirausahawan Muda Manfaatkan Insentif Buat UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com