Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Perang Rusia–Ukraina, Elon Musk: Benci Mengatakannya, tapi Kita Perlu Tingkatkan Produksi Migas...

Kompas.com - 06/03/2022, 12:09 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com – Bos Tesla Elon Musk mengungkapkan, dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina mendorong kebutuhan minyak lebih banyak lagi. Sehingg peningkatan produksi minyak sangat penting dilakukan saat ini.

"Benci mengatakannya, tetapi kita perlu segera meningkatkan produksi minyak dan gas," tulis miliarder tersebut melalui Twitternya, seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: Polisi Sita Aset Indra Kenz, Ada Mobil Mewah Tesla, Ferrari, hingga Roll-Royce

Tweet Elon Musk tersebut, dilakukan sebagai bentuk respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan penghentian pasokan bahan bakar yang memicu kenaikan harga gas.

Musk mengatakan, kondisi saat ini juga membutuhkan lebih banyak produksi bahan bakar fosil, bahkan jika produksi itu buruk bagi perusahaan mobil listriknya, Tesla Inc.

Baca juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Dunia Sempat Sentuh Level Tertinggi sejak 2008

Elon Musk: pergeseran ke arah kendaraan listrik dan EBT tak mungkin dilakukan secara cepat

Musk juga mengisyaratkan adopsi model kendaraan listrik dan pergeseran yang lebih masif lagi, ke arah energi terbarukan, tidak mungkin dilakukan secara cepat.

Hal ini penting, untuk melindungi konsumen dari harga yang lebih tinggi dalam jangka pendek.

“Jelas, ini akan berdampak negatif pada Tesla. Walau demikian, solusi energi berkelanjutan tidak dapat dilakukan secara instan untuk menebus ekspor minyak dan gas Rusia,” kata Musk.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Terus Melesat, Bagaimana Nasib Harga Elpiji 3 Kg?

Rusia rebut PLTN Ukraina, harga minyak dunia langsung naik

Perang Rusia dan Ukraina mendorong kenaikan harga rata-rata minyak secara global kenaikan, termasuk di Indonesia.

Forbes mencatat, di AS kenaikan harga bensin juga naik, dengan kenaikan tertinggi terjdi di California, Oregon dan Washington.

Lonjakan harga tersebut terjadi setelah pasukan Rusia menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang merupakan pembangkit nuklir terbesar kedua di Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com