Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 10/03/2022, 10:54 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia anjlok hingga 3 persen pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal itu didorong penurunan harga minyak mentah yang membuat aset berisiko rebound dan akhir ambil untung yang dilakukan investor.

Mengutip CNBC, Kamis (10/3/2022), harga emas dunia di pasar spot anjlok 3,3 persen menjadi di level 1.983,96 dollar AS per troy ounce. Ini menghentikan reli yang sempat membawa emas menyentuh level di atas 2.000 dollar AS per troy ounce untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020.

Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange melorot 2,7 persen menjadi 1.988,20 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Anjlok Tajam, Harga Emas Antam Turun Rp 26.000 Per Gram

“Segalanya tidak bisa terus naik. Pada titik tertentu, tingkat keseimbangan harus dicapai,” ujar Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.

Perang Rusia-Ukraina menunjukkan beberapa deeskalasi pada Rabu kemarin dan membuat harga minyak dunia jatuh, setelah sempat melambung akibat kebijakan AS dan Inggris melarang impor minyak dari Rusia. Kondisi ini memberikan beberapa bantuan ekonomi setelah sejumlah komoditas terus mengalami inflasi.

Adapun harga minyak mentah dunia terkoreksi setelah adanya pernyataan daro Uni Emirat Arab dan Irak yang menyatakan bersedia untuk meningkatkan produksi minyak mereka dan akan meminta hal yang sama dari aliansi penghasil minyak global OPEC+.

Sebaliknya, ketika harga minyak dunia turun, pasar saham justru rebound karena investor mulai beralih ke aset berisiko. Pasar saham sempat anjlok akibat kekhawatiran investor atas sanksi yang diberikan AS dan sekutunya terhadap Rusia.

Saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan konflik geopolitik tersebut, emas sebagai aset lindung nilai memang diburu investor. Tetapi seiring dengan harga minyak mentah yang turun dan mulai beralihnya investor ke pasar saham, harga emas pun mengikuti ke level lebih rendah.

Meski demikian, analis menilai pembalikan harga emas ini tak lepas pula dari aksi ambil untung yang dilakukan pelaku pasar, setelah emas terus menunjukkan kenaikan hingga ke level di atas atas 2.000 dollar AS per troy ounce.

Analis pun menilai emas mungkin saja ke depannya kembali ke level 2.000 dollar AS per troy ounce, meskipun tetap risiko tekanan ke bawah tetap bisa bertahan.

"Emas akan tetap menjadi perdagangan yang sangat fluktuatif dan kemungkinan akan berputar di sekitar level 2.000 dollar AS," kata Analis di platform perdagangan daring Oanda, Ed Moya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Tembus ke Level di Atas 2.000 Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com