Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Asia Merah, Hang Seng Hong Kong Jatuh Teredah Sejak 2016

Kompas.com - 15/03/2022, 16:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


SINGAPURA, KOMPAS.comBursa Asia mayoritas merah pada penutupan perdagangan Selasa (15/3/2022), dengan pelemahan terdalam pada indeks Hang Seng Hong Kong.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun hampir 6 persen, atau lebih tepatnya 5,72 persen pada level 18.415,08. Posisi tersebut merupakan level terendah sejak Februari 2016, menurut data dari Refinitiv Eikon.

Melansir CNBC, meskipun rilis data ekonomi China yang jauh lebih baik dari perkiraan analis, namun ramai sentimen negatif mendorong pelemahan indeks. Seperti diketahui, saat ini China menghadapi ancaman delisting beberapa perusahaan tercatat dari bursa AS atau Wall Street.

Baca juga: IHSG Ditutup Merah, Aksi Beli Bersih Asing Mencapai Rp 3,1 Triliun

Menyusul kekhawatiran delisting, saham teknologi China di Hong Kong bergejolak dalam perdagangan sepanjang hari ini. Indeks Hang Seng Tech jatuh 8,1 persen, Alibaba ambles 11,93 persen, JD.com terjun 10,06 persen dan NetEase turun 7,68 persen. Saham perodusen kendaraan listrik Nio juga ambles 12,8 persen, setelah saham yang terdaftar di AS juga jatuh pada perdagangan kemarin,

Penurunan saham teknologi China juga berkaitan dengan laporan, bahwa Tencent dihadapkan pada denda yang besar akibat melanggar aturan anti pencucian uang. Seperti diketahui, tiga perusahaan besar teknologi di China, Tencent, Alibaba, dan Bilibili, dijatuhi sanksi denda karena dianggap melanggar Undang-Undang Anti-Monopoli.

Mengekor Hang Seng Hong Kong, saham di China daratan mengalami penurunan yang cukup dalam, indeks Shanghai komposit turun 4,95 persen menjadi 3.063,97, sementara Shenzhen turun 4,363 persen menjadi 11.537,24.

Namun, pelemahan indeks yang terjadi, tidak sejalan dengan rilis data ekonomi China yang positif. Output industri China naik 7,5 persen secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan analis 3,9 persen. Penjualan ritel di China untuk dua bulan pertama tahun ini juga mengalahkan ekspektasi analis 3 persen, menjadi 6,7 persen.

Baca juga: Selain di Indonesia, GoTo Juga Berencana Listing di Bursa Luar Negeri Pada Akhir 2023

Namun, China saat ini menghadapi wabah Covid-19 terburuk sejak puncak pandemi pada tahun 2020. Hal ini berdampak pada pembatasan aktivitas bisnis di kota-kota besar termasuk Shenzhen.

“Ini benar-benar lingkungan yang cukup sulit. Maksud saya, pasar terlihat sangat oversold. Mungkin ketika keadaan tidak terlalu buruk, pasar akan rebound cukup kuat tetapi sulit. Untuk melakukan ‘beli’ rasanya sedikit menantang,” kata Steve Brice, kepala investasi di Standard Chartered Wealth Management.

Kospi Korea Selatan turun 0,91 persen menjadi ditutup pada 2.621,53. Di Australia, S&P/ASX 200 tergelincir 0,73 persen di level 7.097,40. Nikkei 225 di Jepang naik 0,15 persen, dan berakhir di posisi 25.346,48. Sedangkan indeks Topix naik 0,79 persen menjadi 1.826,63, Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang juga turun 2,85 persen.

Di sisi lain, harga minyak turun pada jam perdagangan Asia sore ini, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent tergelincir 5,97 persen menjadi 100,52 dollar AS per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 5,86 persen menjadi 96,97 dollar AS per barel.

Baca juga: GoTo Segera IPO, Driver Gojek Bakal Kebagian Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com