Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Softbank Mundur, Luhut Sebut Abu Dhabi-China Siap Investasi 20 Miliar Dollar AS di IKN Nusantara

Kompas.com - 16/03/2022, 09:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asal Jepang, Softbank, mundur menanam investasi senilai 100 miliar dollar AS di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Namun, ada beberapa investor lain yang berkomitmen menanam modal, sebut saja Abu Dhabi dan Arab Saudi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Abu Dhabi bakal membenamkan dana senilai 20 miliar dollar AS. Dana tersebut bakal masuk dalam Sovereign Wealth Fund/SWF Indonesia, Indonesia Investments Authority.

"Dana itu data sudah beberapa banyak, salah satu yang presiden sudah perintahkan adalah dari Abu Dhabi. Abu Dhabi itu akan masuk melalui SWF angkanya 20 miliar dollar AS," kata Luhut usai konferensi pers Kick Off Digital Economy Working Group (DEWG) G20, di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Softbank Mundur dari Proyek IKN Nusantara, Begini Langkah Pemerintah

Luhut mengungkapkan, Abu Dhabi memiliki konsorsium sehingga dana tersebut berasal dari beberapa negara, salah satunya China.

"Abu Dhabi bilang ke saya, 'Kami itu konsorsium kami macam-macam negaranya, bukan kami sendiri, karena kami mau efisien'. Abu Dhabi itu punya partner mana-mana saja, termasuk ada juga China," ucap dia.

Selain Abu Dhabi, Arab Saudi juga menyatakan ketertarikannya melalui Putera Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, besaran pasti investasi masih terus digodok.

"Crown Prince Mohammed bin Salman itu juga minta untuk dia masuk ke situ. Kalau beliau angkanya berapa sedang kita godok karena kami terus pertemuan secara virtual dengan timnya Mohammed bin Salman," jelas Luhut.

Baca juga: Softbank Batal Investasi di IKN Nusantara, Luhut: Sejak Awal Sudah Mundur...

Intinya kata Luhut, pembangunan Ibu Kota baru seminimal mungkin menggunakan APBN. Porsinya hanya sekitar 20 persen dari Rp 466 triliun. Sisanya bakal bekerja sama dengan sektor swasta.

Sementara itu, mundurnya Softbank terjadi usai sahamnya anjlok. Alhasil, dana investasi dari Abu Dhabi dan Arab Saudi tidak jadi ditaruh dalam Vision Fund Softbank.

"Jadi dia (Softbank) enggak ada, ya sudah off. Nah sekarang dana yang tadinya ke Softbank itu, vision fund, enggak jalan, 100 miliar dollar AS itu, itu yang coba kita ambil dari Saudi dan dari Abu Dhabi," tandas Luhut.

Baca juga: Faktor Apa Saja yang Pengaruhi Softbank Mundur Investasi dari Proyek IKN?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com