Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Merah di Sesi I Perdagangan, Rupiah Tertatih

Kompas.com - 01/04/2022, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Jumat (1/4/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang menguat.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 7.060,89 atau turun 10,5 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.071,44.

Sementara itu, terdapat 215 saham yang hijau, 270 saham merah dan 186 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 8 triliun dengan volume 13,7 miliar saham.

Baca juga: Bursa Asia Mayoritas Merah, Rupiah dan IHSG Pagi Ini Melaju Positif Pagi Ini

Aksi jual bersih tertinggi siang ini antara lain Industri Jamu dan Farmasi Sido Mucul (SIDO) dan Bank Central Asia (BBCA) masing-masing sebesar Rp 80,2 miliar dan Rp 50,6 miliar. SIDO siang ini ambles 5,8 persen di level Rp 960 per saham, dan BBCA turun 1,25 persen di level Rp 7.875 per saham.

Sementara net buy asing terbesar siang ini dicatatkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Vale Indonesia (INCO) masing – masing Rp 147,1 miliar dan Rp 67 miliar. Saham BBRI melemah 0,4 persen di level Rp 4.640 per saham, sementara INCO melesat 4,4 persen di level Rp 7.000 per saham.

Top losers siang ini antara lain, Matahari Putra Prima (MPPA) yang ambles 5,4 persen di level Rp 382 per saham, Bukalapak (BUKA) merosot 4,19 persen di posisi Rp 366 per saham, dan Bank Jago (ARTO) di level Rp 14.200 per saham atau terkoreksi 3,07 persen.

Top gainers siang ini antara lain, Ace Hardware (ASCES) yang melesat 5,8 persen di level Rp 1.085 per saham. Kemudian, Timah (TINS) yang naik 4,6 persen di posisi 1.905 per saham, dan Adaro Energy (ADRO) yang menguat 4,4 persen pada posisi Rp 2.810 per saham.

Baca juga: Harga Pertamax Naik Jadi Rp 12.500, Dinilai Tetap Lebih Kompetitif Dibanding SPBU Lain

Bursa Asia mixed dengan penurunan Nikkei 0,3 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,79 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,8 persen, dan Strait Times naik 0,24 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak menguat. Pukul 11.58 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.358 per dollar AS atau naik 6 poin (0,04 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.364 per dollar AS.

Baca juga: Cek Kurs Rupiah terhadap Dollar AS di CIMB Niaga hingga BRI

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com