Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Jangan Pernah Lari dari Data...

Kompas.com - 12/04/2022, 18:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan data-data ekonomi saat bicara di Universitas Indonesia (UI).

Menurut Luhut, keberadaan data-data sangat penting karena menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyampaikan suatu hal, termasuk perkembangan ekonomi Indonesia.

"Kita bicara basisnya data, jangan pakai perasaan. Kamu boleh perasaan kalau kau jatuh cinta. Kalau kau bicara soal ini (perekonomian RI) jangan pernah lari dari data. Jatuh cinta pun ada pakai data juga itu," kata Luhut, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Pemerintah Kantongi Rp 11 Triliun dari Hasil Lelang 7 Seri SUN

Menurut Luhut, berdasarkan data-data ekonomi, kondisi perekonomian Indonesia lebih baik ketimbang negara lain.

"(Ekonomi) Kita masih lebih bagus dari banyak negara. Ini data yang disiapin ke saya," kata Luhut secara virtual, Selasa (12/4/2022).

Luhut bilang, perekonomian Indonesia kini sudah memasuki tahap pemulihan ke masa sebelum pandemi Covid-19. ia bahkan menilai ekonomi Indonesia sudah rebound.

Baca juga: Luhut Tawarkan Naik Haji ke ART-nya yang Pensiun Usai 37 Tahun Mengabdi

Sementara itu berdasarkan data kata dia, masih banyak negara yang level pertumbuhan ekonominya belum kembali ke tingkat seperti sebelum pandemi.

Meski begitu kata Luhut, ada hal yang perlu diwaspadai saat ekonomi RI telah pulih. Hal tersebut yakni dampak perang Rusia dan Ukraina. Mantan Menko Polhukam ini kembali mengungkapkan, invasi Rusia ke Ukraina bakal memiliki dampak jangka panjang.

"Kemudian kita lihat, kenapa masalah dunia ini tambah parah? Pandemi kita sudah selesai, tiba-tiba datang Ukraina. Jadi dampak perang Ukraina-Rusia itu sangat panjang. Yang menjadi lebih penting saya sampaikan di rapat kabinet juga, pertama kali Amerika menghadapi satu negara yang punya nuklir power dan nuklir power terbesar di dunia," ujar Luhut.

Baca juga: Luhut: Mimpi Kita, Pemerintahan Mendatang Dapat Sistem yang Bagus...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com