Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Masih Kaji Kenaikan Pertalite dan Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 20/04/2022, 16:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengungkapkan, pemerintah masih terus mengkaji kenaikan harga untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau Pertalite dan elpiji 3 kg.

Dia menuturkan, kajian ini mempertimbangkan kondisi perekonomian di dalam negeri dan global, di tengah tingginya harga minyak dunia akibat konflik geopolitik antara Rusia dengan Ukraina.

"(Terkait keputusan kenaikan harga), Selalu kita melihatnya adalah pemulihan ekonomi. Saat ini konsentrasi utama kita adalah pemulihan ekonomi di Indonesia karena kita dalam periode recovery lalu tiba-tiba terjadi perang Rusia-Ukraina yang menambah risiko bagi pemulihan ekonomi," kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KITa, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Inflasi Diprediksi Capai 5,5 Persen jika Harga Elpiji dan Pertalite Naik

Suahasil mengatakan, kajian harus dilakukan secara hati-hati. Kehati-hatian ini mesti dijaga dan diperhitungkan. Bila tidak menaikkan harga, subsidi energi bisa membengkak.

Di sisi lain, kenaikan harga pertalite dan elpiji 3 kg yang notabene sangat dibutuhkan masyarakat, berpotensi mengerek tingkat inflasi (import inflation).

"Tentu kita mesti mencari balance yang paling pas, berapa besar yang harus kita lakukan besaran subsidi untuk tetap menjamin proses recovery Indonesia agar pemulihan ekonomi masyarakat tetap berlanjut," ucap dia.

Sebagai informasi, subsidi energi sudah mencapai Rp 38,51 triliun hingga akhir Maret 2022, terdiri dari subsidi energi tahun ini sebesar Rp 28,34 triliun dan kurang bayar tahun sebelumnya Rp 10,17 triliun.

Baca juga: Subsidi BBM dan Elpiji Berpotensi Bengkak hingga Rp 320 Triliun

Besaran subsidi ini meningkat cukup signifikan dari yang biasanya hanya di kisaran Rp 15 - 19 triliun. Tercatat pada tahun 2019, subsidi energi hanya Rp 14,98 triliun. Kemudian di tahun 2020-2021 masing-masing Rp 16,24 triliun dan Rp 19,11 triliun.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal akan ada lagi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 3 kilogram (kg) pada tahun ini.

Luhut bilang, sejak 2007 harga elpiji 3 kg tidak pernah ada perubahan, maka dari itu pemerintah memutuskan bakal menaikkannya namun tetap disubsidi.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," bebernya ditemui di Bekasi Timur dalam kunjungannya melihat progres LRT, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Pertalite hingga Elpiji 3 Kg Bakal Naik, Pengamat UGM: Pemerintah Harusnya Memihak Wong Cilik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com