Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Kripto Masih Lesu, Harga Bitcoin Turun ke Rp 447 Juta

Kompas.com - 10/05/2022, 08:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak suram pada pagi ini, Selasa (10/5/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 8 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling jeblok adalah Terra (LUNA) yang ambles 40,24 persen di level 38,07 dollar AS atau setara dengan Rp 554.756 per keping (kurs Rp 14.572 per dollar AS.

Polkadot (DOT) juga terjun 17,71 persen pada posisi 10,9 dollar AS, dan Binance Exchange (BNB) berada pada level 305,25 dollar AS atau ambruk 14,11 persen.

Pelemahan berlanjut pada aset kripto Cardano (ADA) di level 0,62 dollar AS dengan penurunan 15,4 dollar AS. Dogecoin (DOGE) juga melemah 13,74 persen pada level 0,10 dollar AS. Sementara itu, Solana (SOL) terkoreksi 13,6 persen pada posisi 64,95 dollar AS.

Baca juga: Kembali Melemah, Bitcoin Kini di Bawah Rp 500 Juta

Aset kripto dengan kapitalisasi pasar tersebesar Bitcoin (BTC) juga turun 9,8 persen pada level 30.732 dollar AS atau Rp 447 juta. Demikian juga dengan Ethereum (ETH) dengan persentase penurunan sama dengan Bitcoin, sebesar 9,8 persen pada posisi 2.274 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) menguat 0,01 persen pada level 0,9 dollar AS, dan USD Coin (USDC) naik 0,02 persen pada posisi 1 dollar AS.. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip CNBC, Bitcoin sempat turun lebih dari 10 persen pada perdagangan hari Senin pada posisi di bawah level 31.000 dollar AS, setelah sempat menyentuh posisi tertinggi pekan lalu di level 40.000 dollar AS.

Steven McClurg, kepala investasi di Valkyrie Investments mengatakan, aset kripto terus menunjukkan pelemahan menyusul penurunan indeks saham AS, utamanya saham – saham teknologi yang memiliki korelasi dengan aset kripto.

“Pasar ekuitas dan Crypto banyak dijual pada perdagangan Senin, karena pergeseran investor dari yang sebelumnya risk-off, dan ke penjualan aset dengan risiko tinggi,” kata McClurg.

Yuya Hasegawa, analis pasar kripto di bursa bitcoin Jepang Bitbank mengatakan, inflasi AS untuk bulan April yang akan dirilis Rabu bisa menjadi “titik balik” bagi pergerakan aset kripto, terutama bitcoin.

"Jika IHK tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, itu akan menambah kekhawatiran investor akan pengetatan moneter yang lebih cepat. Tetapi metrik inflasi lainnya mulai melambat dan IHK April dapat mengikuti, pada gilirannya kemungkinan akan mengurangi kekhawatiran pasar dan membantu memulihkan sentimen risikonya,” kata Hasegawa.

Namun, Hasegawa menilai data inflasi itu tidak akan cukup untuk sepenuhnya membalikkan sentimen pasar. Bitcoin perlu mempertahankan level psikologis utama 33.000 dollar AS untuk mencegah penurunan lebih lanjut dari sentimen teknis.

Baca juga: Ikut Wall Street, Harga Bitcoin Ambles 8,3 Persen, Cek Harga Kripto Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com