Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melesat 13,6 Persen, Berapa Uang Beredar di Indonesia Saat Ini?

Kompas.com - 27/05/2022, 13:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas nasional atau uang beredar dalam arti luas (M2) kembali mengalami pertumbuhan signifikan pada April 2022.

Data bank sentral menunjukan, posisi M2 pada April 2022 tercatat sebesar Rp7.911,3 triliun atau tumbuh 13,6 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2022 yang tercatat sebesar 13,3 persen secara yoy.

Pertumbuhan M2 utamanya ditopang oleh uang beredar dalam arti sempit (M1) yang terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah, dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Baca juga: Meski Melemah, Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara-negara Ini

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit sebesar 20,8 persen secara yoy dan surat berharga selain saham sebesar 59,3 persen secara yoy,” kata Erwin dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).

Tercatat uang kartal pada April 2021 yang beredar mencapai Rp 896,3 triliun atau tumbuh 22,3 persen secara yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 14,4 persen secara yoy.

Kenaikan uang kartal itu didorong oleh meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang libur panjang dan perayaan Idul Fitri 1443 H.

Kemudian, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 48,5 persen terhadap M1, tercatat sebesar Rp 2.191,2 triliun, atau tumbuh 15,9 persen secara yoy.

Sementara itu, pertumbuhan giro rupiah menunjukkan perlambatan dari 28,8 persen pada Maret 2022 menjadi 28 persen pada April 2022.

Di sisi lain, dana float uang elektronik tercatat sebesar Rp14,2 triliun, tumbuh 85,2 persen secara yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, 82,3 persen.

Akselerasi penyaluran kredit

Lebih lanjut Erwin bilang, peningkatan pertumbuhan M2 pada April 2022 terutama dipengaruhi oleh berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit.

Bank sentral mencatat, penyaluran kredit pada April 2022 tumbuh 8,8 persen secara yoy, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,4 persen.

Sementara itu, ekspansi keuangan pemerintah melambat, tercermin dari pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat sebesar 22,3 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Maret 2022 sebesar 27,9 persen.

“Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 4,4 persen secara yoy, lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 1,5 persen secara yoy,” ucap Erwin.

Baca juga: MLFF Bakal Ganti E-toll, Bagaimana Siasat Bank Jaga Transaksi Uang Elektronik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com