Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi BUMN ke Startup Dibatasi, Pengamat: Jangan Menyesal bila Industri Digital RI Dikuasai Asing...

Kompas.com - 27/05/2022, 14:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa BUMN baik secara langsung maupun melalui anak-anak perusahaannya sejak beberapa tahun terakhir aktif melakukan investasi di startup yang baru tumbuh ataupun di startup yang sudah berkembang menjadi unicorn hingga decacorn.

Bila Investasi BUMN di startup dibatasi maka dampaknya investor asing akan semakin leluasa menguasai startup asli Indonesia.

“Dari sekian banyak startup digital tersebut terdapat 10 startup yang sudah tergolong unicorn dan dua di antaranya bahkan sudah menjadi decacorn. Artinya, perusahaan startup di Indonesia memiliki valuasi yang sangat besar, lebih dari Rp 14 triliun atau bahkan lebih dari Rp 140 triliun," kata Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam dalam siaran pers, Jumat (27/5/2022).

Menurut dia, unicorn dan decacorn mampu menarik begitu besar modal asing masuk ke Indonesia, menciptakan lapangan kerja yang begitu besar dan menumbuh-kembangkan beribu-ribu UMKM. Unicorn dan decacorn Indonesia telah dan akan terus menjadi etalase produk-produk lokal sekaligus meningkatkan nilai merek-merek Indonesia.

Besarnya modal asing yang masuk ke unicorn dan decacorn di Indonesia sebut dia, memunculkan kritik tersendiri. Unicorn dan decacorn disebut-sebut bukan lagi perusahaan Indonesia dan oleh karena itu tidak bisa lagi dibanggakan.

"Kritik dan anggapan ini sangatlah tidak tepat. Di berbagai negara, penggerak startup adalah modal asing. Apalagi Indonesia yang memang sangat bergantung kepada modal asing," ujarnya.

Piter menyebutkan, kehadiran investasi BUMN menjadi jawaban atas kekhawatiran dominasi kepemilikan asing di pada startup Indonesia.

Efektivitas investasi BUMN di sejumlah startup jangan dinilai hanya dari pergerakan harga saham, namun harus dilihat dari sebuah perjuangan membangun ekosistem digital di Indonesia agar tidak dikuasai oleh investor asing.

Memang di balik investasi di startup oleh BUMN, risiko yang ditanggung tidak kecil, apalagi jika startup dengan valuasi yang besar sudah melantai di bursa dan melibatkan begitu banyak investor ritel.

Namun di sisi lain, valuasi startup tidak sepenuhnya tergambarkan dalam pergerakan harga saham, karena faktor sentimen juga akan ikut mewarnai pergerakan harga saham.

“Risiko pergerakan harga saham startup ketika melantai di bursa ini tentu saja harus dihadapi oleh BUMN yang menjadi investor sejak awal,” ujar Pieter.

Baca juga: Soal Telkom Rugi Investasi di GoTo, Stafsus Erick Thohir: Ini Bisnis Jangka Panjang, Bedakan dengan Jiwasraya

Investasi Telkom ke GoTo

Misalkan saja Telkom, melalui anak perusahaanya PT Telkomsel yang berinvestasi di Gojek yang kemudian merger dengan Tokopedia membentuk GoTo. Investasi Telkom di GoTo cukup besar mencapai 450 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,75 triliun.

Namun setelah beberapa hari IPO, harga saham GOTO turun tajam dari harga awalnya. Hal inilah kemudian menyebabkan potensial loss dalam portofolio perusahan telekomunikasi pelat merah tersebut.

“Seperti misalnya, harga saham Bukalapak dan GoTo yang turun di bawah harga IPO pasti akan memunculkan potensial loss di dalam portofolio mereka. Tetapi hal tersebut seharusnya dilihat sebagai sebuah kewajaran,” jelas Pieter.

Baca juga: Pengamat: Investasi di GoTo Bukan untuk Cari Cuan Harian atau Mingguan, melainkan Prospek Jangka Panjang

Pieter menjelaskan, investasi BUMN di perusahaan startup bukanlah investasi jangka pendek. Kepemilikan saham startup oleh BUMN bukan untuk dijual segera ketika harganya sudah cukup tinggi.

“Kepemilikan saham startup digital oleh BUMN adalah untuk strategi jangka panjang dalam upaya membangun ekosistem digital di masa depan yang akan memberikan jaminan memenangkan persaingan,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com