Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali Pekan, IHSG Langsung Tinggalkan Level 7.000

Kompas.com - 13/06/2022, 09:32 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (13/6/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.980,53 atau turun 106,11 poin (1,5 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 7.086,64.

Sebanyak 71 saham melaju di zona hijau dan 410 saham di zona merah. Sedangkan 131 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,1 triliun dengan volume 3,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Masih Lesu, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan terbatas.

“Trend pelemahan akan terbatas dikarenakan telah mendekati level support MA50. Pergerakan di awal pekan akan minim sentimen dari data ekonomi,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara bursa Asia pagi ini juga bergerak di zona merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 2,6 persen, Shanghai Komposit 0,97 persen, Strait Times 0,96 persen, dan Nikkei 2,8 persen.

Adapun Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu merah dengan penurunan S&P 500 sebesar 2,9 persen, Nasdaq Composite 3,5 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 2,7 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.658 per dollar AS, atau turun 106 poin (0,72 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.553 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan sentimen The Fed kembali menguat. Hal ini terjadi setelah data inflasi konsumen AS bulan Mei yang dirilis Jumat malam menunjukkan kenaikan inflasi tertinggi selama 40 tahun di 8,6 persen.

“Inflasi AS yang masih belum menurun menjadi alasan bagi Bank Sentral AS untuk menjalankan kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif. Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global bakal menekan pertumbuhan ekonomi juga menjadi pemicu sentimen negatif pasar terhadap aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.650 per dollar AS sampai dengan Rp 14.550 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Turun 1,3 Persen Sepekan, Net Buy Asing Capai Rp 1,3 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com