Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dogecoin Melonjak 7,2 Persen, Cek Harga Kripto Terbaru

Kompas.com - 27/06/2022, 09:05 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar aset kripto sebagian tampak berkabut pada pagi ini, Senin (27/6/2022), hanya Dogecoin (DOGE) yang melonjak signifikan. Melansir Coinmarketcap pagi ini 8 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling redup adalah, Solana (SOL) yang ambles 6,10 persen menjadi 39,79 dollar AS atau Rp 590.762 (kurs Rp 14.847 per dollar AS). Kemudian Polkadot atau DOT yang terjun 2,79 persen berada pada posisi 7,91 dollar AS, dan Bitcoin (BTC) pada level 21.128 dollar AS atau turun 1,56 persen.

Pelemahan juga terjadi pada Ethereum atau ETH yang merosot 2,5 persen pada posisi 1.212 dollar AS. Demikian juga dengan XRP turun 2,18 persen menjadi 0,36 dollar AS, dan Binance Exchange (BNB) melemah 1,75 persen pada posisi 235,5 dollar AS.

Baca juga: Terus Tumbuh, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Capai 14 Juta

Selanjutnya aset kripto Cardano atau ADA juga melemah 1,19 persen dan diperdagangkan pada harga 0,49 dollar AS per coin. Namun, berbeda dengan Dogecoin (DOGE) yang berhasil melonjak 7,42 persen pagi ini pada level 0,07 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) turun 0,02 persen pada posisi 0,9 dollar AS, berbeda dengan USD Coin (USDC) yang naik 0,01 persen menjadi 1 dollar AS. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Pasar krpto saat ini tengah mengalami penurunan kapitalisasi pasar sebesar 1,77 persen menjadi 947,42 miliar dollar AS dalam 24 jam terakhir. Demikian juga dengan volume aset kripto yang turun 1,3 persen menjadi 50,51 miliar dollar AS, dan stablecoin berada di 44,03 miliar dollar AS, atau 87,17 persen dari keseluruhan volume kripto.

Mengutip Coindesk, aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin menguat 3 persen dalam 24 jam terakhir pada level di atas 21.000 dollar AS. Analis pasar senior Oanda Craig Erlam mengatakan, bitcoin dan aset kripto lainnya masih berada dalam tekanan.

“Pekan ini bisa menjadi periode pengujian lain untuk aset kripto. Support masih terlihat goyah meskipun berhasi bertahan di level atas,” Craig Erlam.

Terlepas dari guncangan yang terus berlanjut di industri kripto, Raghu Yarlagadda, CEO dan salah satu pendiri FalconX, mengamati indikator pasar utama dan menemukan tanda-tanda harga mungkin telah mencapai titik terendah.

“Kondisi tersebut termasuk penyempitan. Reli bantuan yang terlihat dalam 24 jam terakhir, sebagian besar berasal dari sisi ritel," kata Yarlagadda.

Baca juga: Pahami Ini Sebelum Beli Kripto Saat Pasar dalam Kondisi Bearish

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com