Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bertemu Mentan SYL, Menteri Pertanian Australia Janji Kirimkan 1 Juta Vaksin PMK

Kompas.com - 15/07/2022, 10:40 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Murray Watt mengatakan, Pemerintah Australia akan memberikan bantuan vaksin untuk mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak yang sedang merebak di Indonesia.

“Australia akan memberikan perhatian khusus dengan menyiapkan 1 juta vaksin untuk PMK dan kami akan siap mengirimkannya pada bulan Agustus,” ujar Murray Watt.

Hal tersebut dikatakan Murray Waat saat bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasil Limpo (SYL) di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Selain vaksin, Murray Watt mengatakan, pihaknya dan Pemerintah Australia berjanji akan menyiapkan bantuan berupa uang sebesar 500.000 dolar Australia untuk pelatihan tenaga medis dalam penanganan kasus PMK.

Baca juga: Harga Pangan Fluktuatif Setelah Idul Adha, Mentan SYL Janji Akan Intervensi

“Saya melihat Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan penyebaran PMK dan kami juga berbagi kepedulian yang sama terhadap masalah ini,” ucap Murray Watt dalam keterangan persnya, Jumat (15/7/2022).

Selain membahas PMK, pertemuan tersebut juga membahas mengenai penandatangan perjanjian kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Australia di bidang Pertanian dan Peternakan yang diharapkan makin komprehensif.

“Diharapkan perjanjian kerja sama ini akan semakin menguatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia,” ujar Murray Watt.

Pertemuan juga membahas kesiapan Indonesia dan Australa dalam menghadapi kelangkaan bahan pangan yang terjadi akibat dari climate change.

“Banyak hal yang akan kami diskusikan, mulai dari isu global, tantangan-tantangan climate change dan kebuthan dua negara baik dalam pengamanan pertanian di Indonesia dan Australia,” ujar Mentan SYL.

Baca juga: Mentan SYL Minta Seluruh Petugas Lapangan Awasi Ketat Kasus PMK di Bali

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

Whats New
Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com