Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rights Issue Garuda Indonesia Tertunda, Bagaimana dengan Pencairan Dana PMN dari Pemerintah?

Kompas.com - 13/08/2022, 07:55 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pencairan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun diperkirakan akan butuh waktu lama, karena rights issue PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tertunda.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, salah satu yang menjadi kendala rights issue Garuda Indonesia tertunda adalah proses PKPU yang lama, sehingga persyaratan yang dibutuhkan adalah laporan keuangan terbaru, atau semester I tahun 2022.

"Betul, akibat dari proses ini, semua kita akan alami sedikit keterlambatan pencairan dana PNM. Tapi ini prinsip kehati-hatian harus kita jaga sesuai perundang undangan yang berlaku baik di Kementerian terkait maupun dari pasar modal," kata Irfan di Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Garuda Indonesia Tunda Rights Issue, Ini Penyebabnya

Irfan menjelaskan, saat ini pihaknya akan menunggu konfirmasi dari rencana rights issue. Ia juga memastikan pihaknya tidak akan melakukan rights issue kedua, karena belum diperlukan.

"Right issue kedua tidak pernah kami konfirm. Kita akan menunggu konfirmasi dari hasil right issue yang ini. Mohon jangan pernah dikonfirm kalau kita akan lakukan right issue kedua. Ada planning ke sana apabila diperlukan," lanjut dia.

Namun demikian, Irfan memastikan pihaknya mengikuti aturan yang berlaku. Ia juga optimis dana PMN akan bisa dicairkan pada tahun ini.

"Enggak lambat, kita ikutilah proses ini. Kan ada aturannya kita ikuti. Harus tahun ini, tapi kemarin waktu di rapat kan semua spakat, dan mohon diikuti prosesnya," tambah dia.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Salman El Farisy sebagai Direktur Human Capital Garuda Indonesia

Adapun dana PMN untuk Garuda Indonesia senilai Rp 7,5 triliun akan diberikan secara langsung, atau tidak dilakukan secara bertahap. Pencairan juga harus menunggu terbitnya Rancangan Peraturan Presiden (RPP), yang saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"Ada peraturan presidennya, ada implikasi terhadap pemegang saham yang lain, nilai sahamnya, dan ini membutuhkan kehati-hatian dan memastikan semua orang diperlakukan fair," lanjut dia.

Irfan memastikan, keterlambatan pencairan dana PMN tidak akan mempengaruhi pelayanan Garuda Indonesia. Bahkan, setelah periode haji, pesawat-pesawat Garuda akan difokuskan untuk melayani penerbangan domestik, internasional, maupun kargo.

"Mudah-mudahan tidak mempengaruhi. Kita komit, nanti setelah proses pemulangan haji selesai Insya Allah minggu depan, berapa pesawat yang dialokasikan untuk haji bisa digunakan untuk penerbangan reguler baik itu domestik, internasional, maupun kargo," tegas dia.

Baca juga: Garuda Beri Sinyal Naikkan Harga Tiket Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com