Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Bakal Kembali Turun ke Jalan, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 08/09/2022, 17:29 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat buruh bakal kembali turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Senin (12/9/2022).
Aksi demo akan melibatkan ribuan buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meminta pemerintah segera memikirkan dampak serius kebijakan kenaikan BBM tersebut terhadap buruh Indonesia.

Sebab kata dia, kenaikan harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah adalah hal yang tidak masuk akal. Sebab sebagian besar buruh di Indonesia pengguna BBM bersubsidi.

Baca juga: Inflasi Berpotensi Melonjak Imbas Kenaikan Harga BBM, Investasi Risiko Rendah Jadi Pilihan?

"Sudah pasti kenaikan BBM akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal yang langsung merangkak naik sekarang. Ini akan menambah beban buruh," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2022)

Sebagai perwakilan buruh, dia mengungkapkan posisi buruh saat ini sangat sulit. Apalagi dengan tidak mendapatkan kenaikan gaji dan sekarang buruh terbebani dengan kenaikan harga BBM.

Mengenai rencana aksi demonstrasi buruh pada 12 September 2022, Andi mengatakan demo akan digelar di beberapa wilayah di Indonesia. Sementara di Jabodetabek, aksi buruh dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiyana, Jakarta Pusat.

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT BBM 2022 di Aplikasi Cek Bansos Kemensos


Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan kenaikan harga BBM pada 3 September 2022. Adapun penyesuaian harga BBM subsidi Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Kemudian Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax non-subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Pemerintah beralasan kenaikan harga BBM tersebut dilakukan karena beban APBN sudah sangat berat menanggung subsidi BBM yang mencapai Rp 502,4 triliun.

Baca juga: Ekonom: BLT BBM Tidak Cukup Menutup Dampak Luas Kenaikan Harga BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com