JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadaila mengungkapkan, pagu anggaran kementeriannya ditetapkan sebesar 1,09 triliun dalam RAPBN 2023. Nilai itu turun sekitar Rp 210 miliar dibandingkan anggaran tahun ini yang sebesar Rp 1,30 triliun.
Namun, penurunan anggaran BKPM hingga 16,1 persen di tahun 2023 itu, tak sejalan dengan beban target realisasi investasi di tahun depan yang meningkat menjadi Rp 1.400 triliun dari tahun ini yang sebesar Rp 1.200 triliun.
"Beban kerjanya meningkat dari Rp 1.200 triliun menjadi Rp 1.400 triliun, tapi pagu anggaran 2023 Rp 1.09 triliun, kalau dibandingkan dengan anggaran 2022 turunnya hampir Rp 200 miliar lebih," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (8/9/2022).
Baca juga: Komisi V DPR Setujui Pagu Anggaran Kemenhub 2023 Rp 33,4 Triliun
Secara rinci, alokasi anggaran BKPM tersebut meliputi program dukungan manajemen sebesar Rp 392,64 miliar dan program penanaman modal mencapai Rp 701,57 miliar.
Menurut Bahlil, mengejar target realisasi investasi sebesar Rp 1.400 triliun bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh sebab itu, pihaknya mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp 792,38 miliar dari pagu yang ditetapkan dalam RAPBN 2023.
"Dorong target investasi Rp 1.400 triliun bukan pekerjaan gampang, cukup sulit. Kami mohon bantuan pimpinan dan seluruh anggota Komisi VI untuk ikut serta mensosialisasikan (investasi) di masing-masing wilayah," katanya.
Meski demikian, ia menyadari bahwa kondisi keuangan negara pada dasarnya memang belum pulih sepenuhnya. Maka, dirinya akan tetap berupaya mengoptimalkan anggaran yang didapatkannya untuk mewujudkan target investasi di tahun depan.
"Kami mencoba untuk me-manage keuangan negara ini dengan baik karena kita tahu betul kondisi negara kita belum terlalu baik-baik seperti yang kita harapkan seutuhnya," ucap Bahlil.
Baca juga: Bahlil Ingatkan Kepala Daerah Jambi: Tinggalkan Cara-cara Lama Persulit Perizinan
Pada kesempatan itu, Wakil Komisi VI Sarmuji turut menyoroti penurunan anggaran Kementerian Investasi atau BKPM. Ia menyayangkan adanya pemotongan anggaran BKPM karena investasi memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi.
Terlebih, menurutnya, BKPM menunjukkan kinerja yang baik untuk mencapai target investasi. Pada 2021 realisasi investasi mencapai Rp 901,02 triliun atau 100,1 persen dari target, dan di tahun ini realisasinya
mencapai Rp 584,6 triliun per Juni 2022 atau 48,7 persen dari target.
"Kesuksesan ini (realisasi investasi) dan pentingnya investasi sebagai penghulu dan leverage pertumbuhan ekonomi, meskinya anggaran menjadi lebih besar, sebab targetnya 2023 Rp 1.400 triliun, tapi anggaran justru dipotong Rp 210 miliar," ungkapnya.
Baca juga: Bahlil: Sejak Saya Kepala BKPM, Tidak Ada Investasi Asing yang Masuk ke RI Tanpa Kolaborasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.