JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, data PeduliLindungi hilang terjadi setelah kasus Covid-19 turun. Padahal, aplikasi tersebut telah menyimpan 60 juta data masyarakat saat terjadinya Covid-19.
“PeduliLindungi kita pakai sampai 60 juta, tapi ini Covid-19 mulai hilang, hilang lagi itu data. Padahal ini momentum yang luar biasa,” ujar Erick dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 'Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia' yang disiarkan melalui kanal YouTube, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Ketika Kominfo dan Operator Seluler Kompak Bantah Kecolongan Data SIM Card Pelanggan...
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mengatakan, dalam melakukan konsolidasi data, penting untuk melakukannya bersama-sama. Dia mengatakan, dengan program yang banyak saat ini, Indonesia belum memiliki 1 single data.
“Program kita terlalu banyak, semua Kementerian punya, CSR punya, tetapi kita tidak punya 1 single data. Semuanya punya data masing-masing," lanjut dia.
Baca juga: Soal Dugaan Kebocoran Data SIM Card, Telkomsel: Data yang Tersimpan dalam Sistem Internal Tetap Aman
Dia menekankan, aplikasi PeduliLindungi merupakan contoh konsolidasi data yang luar biasa. Melalui PeduliLindungi, pemerintah bisa mengambil satu data, termasuk dalam hal ketepatasn penyaluran program pemerintah.
“Padahal ini momentum yang luar biasa, maka itu ketika program-program pemerintah berjalan, harus tepat sasaran. Apakah itu, subsidi, ataupun keberpihakan ke UMKM,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.