Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sengaja Beli Saham Perusahaannya, Direktur SLIS Jual Lebih Murah 1,5 Juta Sahamnya

Kompas.com - 27/09/2022, 07:36 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten yang bergerak di bidang perdagangan komponen elektronik dan sepeda, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), melaporkan adanya perubahan kepemilikan saham perusahaan.

Dalam dokumen yang diunggah perusahaan dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan, Direktur Gaya Abadi Sempurna Wilson, secara tidak sengaja membeli saham perusahaan dan langsung menjualnya.

Kejadian itu terjadi pada 15 September lalu, di mana awalnya Wilson melakukan pembelian 1,5 juta lembar saham SLIS, dengan harga Rp 242,6 per lembarnya, sehingga total transaksi pembelian mencapai sekitar Rp 363,9 juta.

Baca juga: IHSG Parkir di Zona Merah, Saham Energi Rontok

"Tujuan dari transaksi, ketidaksengajaan transaksi," tulis dokumen, yang ditandatangani langsung oleh Wilson, dikutip Selasa (27/9/2022).

Kemudian dalam dokumen berikutnya disebutkan, Wilson menjual 1,5 juta lembar saham, dengan harga yang lebih murah, yakni Rp 240,8 per lembar sehingga total transaksi jual ini mencapai sekitar Rp 361,2 juta.

Adapun tujuan transaksi jual kepemilikan saham itu serupa dengan dokumen pembelian saham, yakni ketidaksengajaan transaksi.

Dokumen tersebut juga menyebutkan, setelah kedua transaksi tersebut dilakukan, William tidak menggenggam sama sekali saham SLIS.

Asal tahu saja, saham SLIS baru dibuka kembali oleh BEI pada Senin (25/9/2022) kemarin, semenjak dihentikan sementara pada akhir pekan lalu, akibat lonjakan harga saham sebesar lebih dari 200 persen sepanjang September 2022.

Setelah dibuka kembali, saham SLIS langsung anjlok 6,67 persen dan mencatatkan auto reject bawah (ARB) ke level Rp 420 pada sesi perdagangan kemarin.Baca juga: Saat Direksi BCA Ramai-ramai Jual Saham, untuk Investasi Keluarga hingga Renovasi Rumah...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com