Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpapar Sinyal Hawkish The Fed, Nilai Tukar Rupiah Melemah

Kompas.com - 07/10/2022, 11:05 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Jumat (7/10/2022) dibuka melemah. Mata uang Garuda tertekan sinyal hawkish bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.223 per dollar AS, terdpresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.188 per dollar AS.

Terpantau rupiah terus bergerak di zona negatif pada awal perdagangan. Pada 10.25 WIB, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 15.237 per dollar AS, terkoreksi tipis 0,33 persen.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah di Pasar Spot Menguat Tipis, di Jisdor Malah Terkoreksi

Lagi-lagi rupiah tertekan pernyataan pejabat The Fed terkait peningkatan suku bunga yang agresif guna meredam inflasi. Kali ini, sinyal hawkish datang dari Gubernur The Fed, Christopher Waller.

Dilansir dari Reuters, Waller menyatakan, The Fed perlu terus mengkerek tingkat suku bunga acuan hingga awal tahun depan, untuk menekan laju inflasi.

Baca juga: Inflasi Naik dan Rupiah Melemah, BI Bakal Naikkan Suku Bunga Lagi?

 

Pengetatan kebijakan moneter dinilai perlu dilakukan di tengah pasar keuangan yang bergejolak.

"Tingkat inflasi masih sangat jauh dari target Federal Open Market Committe dan sepertinya tidak akan turun secara cepat," kata dia, dikutip Jumat.

Dengan adanya sentimen hawkish The Fed, sejumlah mata uang Asia terpantau terdepresiasi terhadap dollar AS, mulai dari dollar Taiwan (0,40 persen), won Korea Selatan (0,35 persen), peso Filipina (0,34 persen), rupee India (0,51 persen), ringgit Malaysia (0,26 persen), hingga baht Thailand (0,05 persen).

Baca juga: Ekonom Ungkap Penyebab Rupiah Melemah ke Rp 15.200 per Dollar AS


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com