Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Filtrasi Air Gambut Bantu Masyarakat Dapatkan 4.000 Liter Air Bersih Per Hari

Kompas.com - 26/10/2022, 07:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BENGKALIS, KOMPAS.com - Program Filtrasi Air Gambut (Filagam) hasil inovasi dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Sei Pakning sangat dimanfaatkan oleh warga di Dusun Beringin, Desa Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.

Filagam merupakan teknologi pengelolaan air gambut yang sebelumnya berwarna merah dan cokelat menjadi jernih hingga layak digunakan untuk masyarakat sekitar.

Setelah diinisiasi sejak dua tahun lalu, tepatnya 2020, program tersebut telah dipercayakan oleh PT KPI kepada kelompok Tirta Muda yang tak lain merupakan para pemuda Desa Lubuk Muda.

Baca juga: 3 Program Pertamina Sei Pakning, dari Pengelolaan Gambut hingga Penanaman Mangrove

Ketua kelompok Tirta Muda itu adalah Andi Saputra. Ia dan bersama sembilan pemuda lain yang tergabung dalam kelompok itu mengolah air gambut menjadi jernih dan bisa dikonsumsi oleh warga.

"Tiga injeksi pengelolaan air gambut. Ketiga injeksi ini bisa mengurangi itu yang mana air yang cokelat dan yang mana yang air bersih," kata Andi, Selasa (25/10/2022).

Andi mengatakan, air baku itu didapatkan dari lahan gambut yang ada di Dusun Beringin, Desa Lubuk Muda, Kecamatan Siak Kecil.

Baca juga: Beli iPhone 14 Dapat Promo Bebas 2 Kali Cicilan, Mau?


Kemudian air gambut berwarna cokelat dan merah itu ditampung di dalam suatu kolam pada tempat pengolahan untuk diolah dan disuling dengan tiga injeksi.

"Tiga jenis injeksi sodak, alun dan betz. Proses itu tidak berlangsung lama untuk mendapatkan air jernih. Setelah diolah itu warga sudah bisa menggunakan buat mencuci dan mandi," kata Andi.

Produksi Filagam bisa mencapai 4.000 liter per hari dari yang ditargetkan dapat memproduksi 5.840 ton air jernih per tahun untuk bisa dimanfaatkan bagi 116 Kepala Keluarga (KK) di Desa Lubuk Muda.

Baca juga: Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

"Untuk saat ini produksinya baru 4.000 liter per hari. Air bersih ini juga sudah dialiri ke rumah warga menggunakan pipa. Tapi dari 166 KK yang dialiri air bersih ini baru sekitar 95 KK," kata Andi.

Andi mengatakan, proses Filagam air gambut menjadi bersih ini sangat bermanfaat oleh masyarakat terutama bagi mereka untuk meminum dan mencuci pakaian khusus berwarna putih.

"Kalau penggunaan air merah itu sebetulnya tidak masalah. Hanya saja jika untuk mencuci pakaian, khususnya bahan berwana putih itu ada bercak bercaknya tidak hilang. Harus dibilas juga pakai air jernih," kata Andi.

Baca juga: Per September 2022, Bank Mandiri Himpun Penerimaan Negara Rp 517 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com