Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per September 2022, Bank Mandiri Himpun Penerimaan Negara Rp 517 Triliun

Kompas.com - 25/10/2022, 22:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menghimpun penerimaan negara sebesar Rp 517 triliun per September 2022, meningkat 32,5 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, peningkatan penghimpunan penerimaan negara melalui Bank Mandiri ini dapat direalisasikan berkat aplikasi digital perseroan, yaitu Livin’ dan Kopra by Mandiri.

"Berkat Livin’ dan Kopra by Mandiri, antusiasme nasabah dalam membayar setoran kepada negara pun meningkat. Buktinya, hingga September 2022, penghimpunan penerimaan negara melalui Bank Mandiri telah mencapai Rp 517 triliun, naik 32,5 persen dari periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Percepat Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Luncurkan Aplikasi Mandiri Agen

Oleh karenanya, dia bilang, Kementerian Keuangan pun menganugerahi perseroan dengan predikat Diamond dalam Collecting Agent Performance Award 2021 kategori BUMN yang merupakan penghargaan tertinggi atas realisasi volume penerimaan negara terbesar.

Penghargaan itu diserahkan oleh Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, (25/10).

"Ke depan, kami percaya kehadiran dua layanan digital terkini tersebut akan semakin berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara, karena jumlah pengguna yang terus meningkat dan pengembangan inovasi fitur keuangan, baik pada Livin’ maupun Kopra by Mandiri," ucapnya.

Selain itu, bank pelat merah ini juga terus merealisasikan peran sebagai mitra pemerintah yang konsisten mendukung pencapaian target-target pembangunan.

Baca juga: Bank Mandiri Optimistis Penyaluran KPR Tetap Tumbuh 8 Persen pada 2022 meski BI Rate Naik

Atas keinginan tersebut, Bank Mandiri telah menyiapkan layanan keuangan terbaik untuk mengoptimalisasi penerimaan negara melalui penerapan Modul Penerimaan Negara Generasi ketiga (MPN G3) oleh Kementerian Keuangan.

Hasilnya, Bank Mandiri sebagai Collecting Agent penerimaan negara telah berkontribusi sebesar Rp 533 triliun atau sekitar 26,5 persen dari total realisasi penerimaan negara pada APBN 2021 yang mencapai Rp 2.011,3 triliun. Kontribusi tersebut meningkat 24 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 430 triliun

"Sejalan dengan keinginan menjadi mitra pemerintah terbaik, kami telah mengembangkan layanan super app Livin’ by Mandiri dan digital super platform Kopra by Mandiri yang mampu memudahkan nasabah retail dan wholesale dalam memenuhi kewajiban kepada negara. Pasalnya, layanan ini terhubung langsung dengan MPN G3 Kemenkeu sehingga monitoring dan pelaporan dapat dilakukan secara up to date," jelasnya.

Menurut Panji, kedua layanan digital tersebut memberikan kemudahan yang optimal bagi individu maupun pelaku usaha dalam membayarkan setoran kepada negara, karena dapat dilakukan dalam platform yang sama dengan sumber dana sehingga sangat praktis dan tidak perlu pindah ke aplikasi lain.

Baca juga: Bunga KPR Bank Mandiri Naik 25-50 Bps, Cek Suku Bunga Fixed Berjenjang 10 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com