Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suham Cahyono
Mahasiswa Pascasarjana

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Airlangga dan asisten peneliti professor di Center of Political Economy and Business Research (CPEBR)

Peran Ekonomi Sirkular di Tengah Ancaman Krisis Global

Kompas.com - 31/10/2022, 09:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

In our current economy, we take materials from the Earth, make products from them, and eventually throw them away as waste – the process is linear. In a circular economy, by contrast, we stop waste being produced in the first place. (Ellen Macarthur Foundation)

DUNIA saat ini sedang tidak baik-baik saja. Kacamata bank dunia seolah menyoroti peluang probabilitas yang tinggi atas banyaknya negara yang mulai mengalami “kebangkrutan”.

Perlahan namun pasti, kenyataan pahit yang terjadi menjadi tanda tanya besar, di tengah gencarnya dunia menggaungkan aksi pembangunan berkelanjutan.

Berbagai masalah ekonomi yang sebelumnya tidak pernah terjadi, namun saat ini seolah-olah memberikan kejelasan bahwa pembangunan berkelanjutan menggiring negara dan berbagai elemen di dalamnya menuju kemerosotan moralitas ekonomi secara agregat.

Pada kenyataannya, ekonomi sirkular (Circular Economy) masih menjadi isu yang belum dapat ditengarai solusinya.

Hal ini menyebabkan bagaimana peran ekonomi sirkular sesungguhnya, apabila faktor yang menjadi pendorong terwujudnya sistem tersebut belum dapat dipastikan.

Namun, negara-negara besar di dunia meyakini prospek dari peluang ekonomi sirkular dapat menjadi penentu masa depan suatu negara di dunia.

Walaupun pada akhirnya, kita masih berada pada jebakan atas dampak pandemi COVID-19, di mana negara masih mengupayakan untuk bangkit kembali dan menyusun strategi agar dapat bertahan di tengah ancaman resesi global yang semakin di depan mata.

Krisis ekonomi global bukan kali pertama terjadi di dunia. Pada sekitaran 1960-an, dunia Amerika dan sekitarnya merasakan kepahitan atas terjadi depresi hebat yang menggucang hampir di seluruh negara bagian, bahkan di belahan dunia manapun ikut merasakan efek dari depresi ekonomi itu.

Selain itu, bertolak pada era pembangunan nasional, khusus Indonesia pascaterjadi efek 1998, yang berlanjut tahun 2008, masih merasakan peristiwa ekonomi besar yang menuntun negara menuju probabilitas kehancuran.

Akan tetapi, lagi-lagi negara di dunia, tanpa terkecuali Indonesia, mampu beradaptasi dengan mengembangkan strategi di tengah ancaman ekonomi global.

Pada akhirnya, negara dapat bangkit dan menyelamatkan elemen bangsa dan masyarakat menuju pertumbuhan ekonomi yang tidak pernah di duga sebelumnya.

Oleh karena itu, akankah negara di dunia, khususnya Indonesia telah mempersiapkan strategi dan kebijakan untuk menangani dan memitigasi sedini mungkin, probabilitas terjadi resesi ekonomi global yang menurut Bank Dunia berpotensi terjadi tahun 2023.

Tentunya, kita senantiasa bersikap positif atas seluruh kebijakan yang saat ini dimplementasikan, namun juga diperlukan jalan pikiran yang secara individual memitigasi risiko-risiko yang berkemungkinan terjadi kedepannya.

Menarik sekali ketika sedang membicarakan ekonomi sirkular dan potensi ancamana resesi global.

Di satu pihak, fokus negara di dunia adalah mempersiapkan langkah-langkah konkret untuk mencapai percepatan tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan, dengan cara mengimplementasikan kebijakan ekonomi sirkular yang saat ini sedang maraknya digaungkan.

Namun di sisi yang lain, ketika negara sedang mempersiapkan perisai atas probabilitas ancaman ekonomi global, peralihan waktu yang sangat cepat atas potensi ancaman krisis global telah mendahului dari rencana aksi yang diperlukan.

Oleh karena itu, sebagai seorang akademisi yang berkutat di ranah pengendalian manajemen dalam perspektif mikroekonomi, hal ini menjadi pusat perhatian tersendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com