Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geopolitik hingga Ancaman Resesi, Sri Mulyani: Ini Bukan Tantangan yang Mudah...

Kompas.com - 31/10/2022, 11:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ekonomi global yang kini dihadapkan berbagai macam gejolak, pasti akan berimbas pada perekonomian nasional. Oleh sebab itu, perlu pengelolaan yang baik terhadap keuangan negara agar perekonomian tetap terjaga.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan arahan dalam Upacara Peringatan Hari Oeang RI ke-76 yang ditayangkan secara virtual, Senin (31/10/2022).

Sri Mulyani menjelaskan, setelah mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia yang kini mulai pulih justru dihadapkan tantangan ekonomi global yang baru. Saat ini global menghadapi krisis pangan dan energi imbas memanasnya kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina.

Baca juga: JK Tegur Sri Mulyani Jangan Takuti-takuti Rakyat soal Ancaman Resesi

Di sisi lain, kenaikan harga komoditas juga membuat inflasi melonjak, yang kemudian di respons oleh banyak bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuan. Kondisi ini pun semakin melemahkan perekonomian global.

"Munculnya tantangan-tantangan baru yang tidak selalu lebih mudah. Kita lihat sekarang, geopolitik dan ekonomi global yang mengalami tekanan bertubi-tubi pasti akan memberikan imbas kepada perekonomian Indonesia. Sebagai pengelola keuangan negara kita harus terus sigap meresponsnya," ujar Sri Mulyani.

Menurut dia, sebagai pengelola keuangan negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus mampu memberikan kebijakan fiskal yang adaftif namun akuntabel dan transparan untuk tetap mampu menjaga perekonomian nasional.

Oleh sebab itu, komitmen para jajaran Kemenkeu untuk bekerja keras menjawab tantangan yang ada, merupakan kunci utama. Sumber daya manusia di Kemenkeu pun harus terus ditingkatkan kualitasnya agar mampu menghadapi tantangan yang terus berubah.

Ia menyebutkan, beberapa tantangan yang sudah dihadapi yakni kondisi krisis keyangan pada 1997-1998, gejolak ekonomi pada 2008-2009, pandemi Covid-19, dan naik-turunnya harga komoditas. Kini dihadapkan dengan tantangan kondisi geopolitik dan ancaman resesi global.

Baca juga: Sri Mulyani: Guncangan Ekonomi Global Bukan Kaleng-kaleng

"Ini bukan sebuah tantangan yang mudah, polanya berubah. Ke depan kita akan menghadapi tantangan yang sekarang pun sudah terasa, perubahan iklim, yang akan sangat mempengaruhi keuangan negara dan perekonomian serta kesejahteraan rakyat," ungkapnya.

"Kita juga melihat teknologi digital, konstelasi geopolitik dunia yang terus berubah harus dan direspons dengan tepat. Ini semuanya adalah tantangan yang harus kita respons sebagai pengelola keuangan negara," lanjut Bendahara Negara itu.

Dia menekankan, tantangan-tantangan itu sangat berpotensi melemahkan perekonomian nasional. Maka ia meminta jajarannya untuk terus belajar, meningkatkan kompetensi, serta menenamkan budaya tidak berpuas diri, sehingga bisa memberikan yang terbaik dalam mengelola keuangan negara.

"Insan Kemenkeu harus terus mengasah dirinya dan memiliki mindset di mana kita adalah bagian dari solusi. Kemenkeu dan keuangan negara harus menjadi instrumen yang memberikan jawaban serta solusi terhadap berbagai tantangan hari ini dan ke depan. Tidak boleh ke Kemenkeu menjadi sumber masalah," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: Indonesia Diyakini Jadi Cahaya di Tengah Kegelapan Ekonomi Global 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com