Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diyakini Jadi Cahaya di Tengah Kegelapan Ekonomi Global 2023

Kompas.com - 30/10/2022, 19:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih optimis ekonomi Indonesia tetap cerah tahun depan meski ada potensi resesi ekonomi global.

"Jadi tahun depan, Indonesia cukup optimis," katanya ditemui di Penutupan Festival Job Fair dan Vokasi di Jakarta Convention Centre (JCC), Minggu (30/10/2022).

Ia mengatakan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di kisaran 5 persen pada 2022 dan 2023.

Baca juga: JK Tegur Sri Mulyani Jangan Takuti-takuti Rakyat soal Ancaman Resesi

Selain itu kata dia, Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia sebagai negara yang tidak terpengaruh ketidakpastian ekonomi global.

"Jadi Managing Director IMF mengatakan Indonesia adalah bright spot in the dark. Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini, diperkirakan sekitar 5,2 persen dan tahun depan diperkirakan juga sekitar 5,2-5,3 persen," kata Airlangga.

"Kawasan Asia Indo-Pasifik ini diperkirakan tumbuh positif. India diperkirakan tumbuh 6 persen, kemudian ASEAN diperkirakan tumbuh 5 persen, dan China sekitar 4 persen," sambungnya dia.

Baca juga: Mendag Zulhas: Buat Kita, Resesi Ini Jadi Peluang...


Dengan demikian, sambung Airlangga, dibandingkan kawasan Eropa ataupun Amerika, Indo-Pasifik masih positif. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dunia ke depan akan didorong oleh kawasan Indo-Pasifik.

Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, guncangan perekonomian dunia yang terjadi saat ini bukanlah "kaleng-kaleng".

Oleh sebab itu, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) memiliki peranan penting untuk bisa meredam guncangan yang terjadi. Terlebih, guncangan ekonomi global diproyeksi akan berlanjut di tahun depan, bahkan lembaga-lembaga internasional memprediksi bakal terjadinya resesi global di 2023.

Baca juga: Ada Potensi Resesi Global, Kemenkop Janji Bantu Pelaku UMKM

"Menarik untuk didalami mengenai APBN 2023, menjawab tantangan-tantangan masyarakat dan ekonomi yang continuously under a lot of shock (terus mengalami goncangan). Shock-nya ini bukan shock kaleng-kaleng istilahnya, shock-nya itu gede banget," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat dan Berkelanjutan di Tengah Risiko, Jumat (28/10/2022).

Ia memaparkan, ekonomi global sempat tertekan akibat pandemi Covid-19, namun ketika mulai terjadi pemulihan malah justru dihadapkan pada guncangan akibat perang Rusia dan Ukraina. Kini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan energi, lonjakan inflasi, dan tren kenaikan suku bunga acuan yang melemahkan perekonomian.

Baca juga: 4 Cara Mengelola Keuangan Saat Terjadi Resesi Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com