Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Alihkan Trayek Kapal Ternak Camara Nusantara 5, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/11/2022, 12:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) menyetujui deviasi atau tidak menyinggahi pelabuhan wajib singgah yang ditetapkan dalam trayek atas kapal angkutan khusus ternak KM Camara Nusantara 5.

Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya potensi penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang tengah terjadi di salah satu daerah pelabuhan singgah yaitu Kwandang, Gorontalo.

KM Camara Nusantara 5 sebelumnya melayani trayek RT-6: Kwandang-Tarakan-Balikpapan/Samarinda-Palu-Balikpapan/Samarinda-Kwandang. Namun karena adanya wabah PMK di Kwandang, dan berdasarkan SE Satgas PMK Nomor 6 Tahun 2022, Gorontalo termasuk zona kuning sehingga ternak dari provinsi itu tidak diperbolehkan untuk dilalu lintaskan keluar daerah.

Baca juga: Kemenhub: Kapal Peti Kemas CMA CGM Alexander Van Humboldt Bisa Fasilitasi Ekspor hingga 2 Digit

Oleh karena itu, seluruh jalur trayek itu tak dilalui, melainkan rute berubah dialihkan menjadi langsung dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Samarinda, Kalimantan Timur.

"Deviasi dilakukan pada pelayaran 26 Oktober 2022, dan berlaku untuk satu kali perjalanan atau satu voyage. Setelah melakukan deviasi, kembali melayani trayek semula," ujar Pengawas Keselamatan Pelayaran Ditjen Hubla Kemenhub, Rudy Sugiharto dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).

Ia menjelaskan, keputusan deviasi tersebut merupakan tindak lanjut dari surat Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur nomor Disnak.524.600/841/Agri/X/2022 tanggal 4 Oktober 2022 tentang Hal Permohonan Deviasi Trayek KM Camara Nusantara 5 untuk tujuan Samarinda.

Setelah menerima surat tersebut, seluruh pemangku kepentingan terkait menggelar rapat koordinasi pembahasan deviasi. Hingga akhirnya diputuskan KM Camara Nusantara 5 akan melaksanakan deviasi menggunakan trayek langsung ke Pelabuhan Kupang-Pelabuhan Samarinda.

KM Camara Nusantara 5 melaksanakan pemuatan ternak di pelabuhan Kupang sebanyak 802 ekor, mencakup 424 sapi dan 378 kambing, dengan pelabuhan tujuan Samarinda.

"Sebelum dimuat di atas kapal, ternak sudah melalui proses karantina selama 14 hari, dan memiliki hasil negatif uji laboratorium hewan bebas PMK melalui random sampling prevalensi 10% menggunakan metode RT-PCR atau ELISA NSP maksimal satu minggu sebelum keberangkatan," papar Rudy.

Maka dengan alasan tersebut saat ini KM Camara Nusantara 5 melaksanakan deviasi untuk melayani trayek Kupang-Samarinda, di samping untuk meningkatkan efektivitas layanan kapal ternak, juga karena tingginya permintaan akan layanan kapal ternak di Kupang dengan tujuan Samarinda dengan jumlah ternak sebanyak 2.310 ekor, terdiri 1.888 sapi dan 422 kambing.

Sebelumnya, Dinas peternakan Provinsi NTT telah melakukan verifikasi persyaratan administrasi dan teknis calon pengguna kapal ternak dan sebagai bentuk komitmen pemanfaatan kapal ternak bersubsidi, para pelaku usaha dalam hal ini peternak telah membuat pernyataan komitmen pemanfaatan kapal ternak sesuai dengan ketentuan/prosedur yang telah ditetapkan.

Baca juga: Saat Menhub Takjub Lihat Kapal Peti Kemas Sebesar 4 Kali Lapangan Bola Bersandar di Tanjung Priok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com