Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Terus Menguat, BI: Kami Mati-matian Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

Kompas.com - 21/11/2022, 21:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) ungkap telah mati-matian menjaga nilai tukar rupiah di kala nilai tukar dollar AS yang terus menguat terhadap mayoritas mata uang dunia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI telah berupaya melakukan intervensi hingga cadangan devisa RI turun menjadi 130,8 miliar dollar AS pada akhir Oktober 2022.

Kendati demikian, BI akan menjaga agar cadangan devisa RI tidak turun lebih lanjut, yaitu dengan mencari cara agar devisa hasil ekspor (DHE) dapat menetap di dalam negeri lebih lama lagi.

"Kami tahun ini memang mati-matian untuk menstabilkan nilai tukar. Kami intervensi dalam jumlah yang besar, itu kenapa cadangan devisa kami turun dari 139,9 miliar dollar AS menjadi 130,1 miliar dollar AS," ujar Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Berpotensi Meningkatkan Inflasi, BI: Upah Buruh Jangan Terlalu Naik Berlebihan

Berdasarkan catatan BI, sampai dengan 16 November 2022 nilai tukar rupiah telah terdepresiasi 8,6 persen secara year to date (ytd).

Namun Perry bilang, dibandingkan dengan pelemahan mata uang lain, pelemahan nilai tukar rupiah ini relatif baik seperti depresiasi pada mata uang seperti Korea Selatan 10,30 persen dan Filipina 11,10 persen.

"Kami terus melakukan langkah-langkah yang mati-matian untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah supaya imported inflationnya itu tidak terlalu tinggi, stabilitas moneter terjaga, stabilitas sistem keuangan terjaga, kondisi korporasi juga baik, sehingga secara keseluruhan itu baik," tukas Perry.

Baca juga: Skenario Terburuk BI, Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Mentok di 2 Persen

 


Seperti diketahui, kuatnya dollar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global memberikan tekanan pelemahan nilai tukar hampir seluruh mata uang dunia, termasuk nilai tukar rupiah.

Indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) tercatat 106,28 pada 16 November 2022 atau mengalami penguatan sebesar 11,09 persen (ytd) selama tahun 2022.

Sangat kuatnya dollar AS didorong oleh pengetatan kebijakan moneter yang agresif di AS dan penarikan modal dari berbagai negara ke AS, di tengah melemahnya ekonomi dan tingginya inflasi di Eropa.

Pada saat bersamaan, tingginya ketidakpastian pasar keuangan global masih terus berlanjut.

Baca juga: Imbas Lonjakan Kasus Covid di China, Nilai Tukar Rupiah Kembali Tembus Rp 15.700 per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com