Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Sektor Finansial dan Teknologi, Hanwha Life Gandeng Lippo Group

Kompas.com - 28/11/2022, 20:24 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanwha Life Insurance Co., Ltd (Hanwha Life Korea) menggandeng Lippo Group untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor.

CEO Hanwha Life Insurance Co., Ltd. Yeo Seung Joo mengungkapkan, Hanwha Life adalah perusahaan asuransi Korea pertama yang masuk ke Indonesia.

"Melalui penandatanganan MoU ini, Hanwha Life dan Lippo Group berkomitmen untuk merintis masa depan bersama di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja sama dalam berbagai sektor selain asuransi, misalnya dalam sektor finansial seperti bank digital, manajemen aset, dan lainnya,” kata dia dalam siaran pers, dikutip Senin (28/11/2022).

Ia menambahkan, kerja sama tersebut juga dapat mencakup sektor teknologi digital dan kesehatan.

Baca juga: Kinerja Keuangan Baik, Hanwha Life Raih Top GRC Awards 2022

Sementara itu, CEO PT Hanwha Life Insurance Indonesia, Steven Namkoong yakin kerja sama ini akan membuat perusahaan tumbuh semakin kuat.

"Dengan spirit Add Value, Build Dream dan Lead Culture, Hanwha Life Indonesia siap untuk menjadi No.1 InsurTech dalam kompetensi bisnis,” ujar dia.

Asal tahu, PT Multipolar Tbk adalah bagian dari Lippo Group, salah satu grup konglomerasi asal Indonesia dengan diversifikasi bisnis paling beragam.

Baca juga: Terapkan Teknologi Cloud, BTN Gandeng Google dan Multipolar Technology

CEO PT Multipolar Tbk, Adrian Suherman menjelaskan, Lippo Group bergerak di berbagai sektor, antara lain properti, retail, hospitality & leisure, kesehatan, pendidikan, media, telekomunikasi, elektronik, finansial dan teknologi digital.

“Penandatangan kerja sama ini menjadi sebuah permulaan bagi Hanwha Life dan Lippo Group untuk bersama-sama meraih peluang yang sangat besar di masa depan,” tandas dia.

Baca juga: Hanwha Life Gandeng Docquity untuk Sediakan Klinik Kesehatan Virtual

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com