Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Kondisi Global Ruwet, Jokowi: Kepala Negara G20 Semuanya Pusing

Kompas.com - 30/11/2022, 21:09 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan seluruh kepala negara anggota G20 sedang pusing memikirkan situasi global yang saat ini masih diliputi ketidakpastian.

"Dari pertemuan di G20 kemarin, bertemu dengan seluruh kepala negara negara-negara dengan GDP terbesar di dunia saya menyimpulkan semuanya pusing. Semuanya pusing, benar, saya melihat kerutan wajahnya tambah semuanya. Rambutnya di sini tambah putih semuanya," ujarnya saat membuka PTBI 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia. Artinya, kondisi kepala negara anggota G20 itu mewakili seluruh negara di dunia.

Baca juga: Jokowi: Jangan Mempersulit Investor Masuk ke Indonesia

Jokowi bilang, situasi ketidakpastian global ini salah satunya terjadi pada pergerakan harga minyak dunia. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan harga minyak akan melonjak naik dan kapan akan bergerak turun.

Pasalnya, pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya perang Rusia dan Ukraina yang belum diketahui kapan akan berakhir.

"Memang situasi global ini confirm tidak pasti, masih tidak pasti. Ruwet, complicated, sulit dihitung, sulit diprediksi. Tidak ada yang bisa menghitung, memprediksi ada di angka berapa, nggak jelas sehingga tadi semuanya pusing," ucapnya.

Dia memperingatkan ekspor Indonesia pada tahun depan berpotensi mengalami penurunan akibat negara pangsa ekspor terbesar RI, seperti China, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS), mengalami perlambatan ekonomi.

Ekspor RI ke China akan turun karena tahun depan China akan mengalami beberapa permasalahan, seperti perang dagang dengan AS, karantina wilayah (lockdown), dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Padahal, China merupakan pangsa pasar terbesar ekspor RI. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, porsi ekspor China sebesar 21,84 persen dari total ekspor Ri atau setara 5,48 miliar dollar AS.

Nilai ekspor RI juga akan turun akibat beberapa negara pangsa ekspor mengalami pelemahan ekonomi seperti Uni Eropa yang tengah menunggu terjadinya resesi.

Begitu pun dengan Amerika Serikat (AS) di mana sepanjang 2022 ini suku bunga acuan AS (Fed Funds Rate) terus mengalami kenaikan secara agresif.

"Oleh sebab itu, di 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada. Saya setuju bahwa kita harus optimis, tapi tetap hati-hati dan waspada," tuturnya.

Baca juga: Kondisi Ekonomi 2023, Jokowi Optimistis tapi Tetap Waspada dan Hati-hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com