Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Terkoreksi 7 Hari Berturut-turut, Imbas Aksi "Profit Taking" hingga Saham GOTO Ambles

Kompas.com - 10/12/2022, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah bearish. Statistik menunjukan, indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 7 hari berturut-turut.

Seiring dengan tren penurunan tersebut, IHSG pada pekan ini (5-9 Desember) turun signifikan. BEI mencatat, IHSG terkoreksi 4,34 persen ke 6.715,12 dari posisi akhir pekan lalu 7.019,64.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, salah satu penyebab turunnya IHSG ialah adanya aksi ambil keuntungan atau profit taking investor jelang akhir tahun. Apalagi, saham-saham kapitalisasi pasar besar, khususnya sektor perbankan, telah mencatat kenaikan signifikan selama beberapa bulan terakhir.

"Kalau kita lihat beberapa saham perbankan big 4 barusan mencapai harga all time high. Jadi wajar banget kalau ada profit taking oleh investor," kata dia, kepada Kompas.com, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: IHSG Sepekan Anjlok 4,34 Persen

Selain itu, Arjun menilai, koreksi signifikan IHSG tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi global. Investor masih mencermati arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve, yang berpotensi kembali mengerek suku bunga acuannya secara signifikan.

Sebagaimana diketahui, The Fed kerap kali melontarkan sinyal hawkish terhadap kebijakan suku bunganya. Pasar berekspektasi, tingkat suku bunga acuan The Fed akan terus meningkat ke kisaran 5,25 persen hingga pertengahan tahun depan.

"Kondisi ini menyebabkan makin besarnya ketidakpastian dalam pasar saham sehingga mendorong banyak investor asing mengalihkan dana mereka ke obligasi AS yang tercermin dari penurunan yield obligasi AS dalam seminggu terakhir," tutur Arjun.

Baca juga: GOTO Pimpin Daftar Saham Top Losers Pekan Ini

Adapun tren penurunan saham GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga dinilai sedikit banyak mempengaruhi bearish-nya indeks bursa saham nasional. Pasalnya, saham emiten teknologi ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar, sehingga pergerakannya cukup mempengaruhi IHSG.

BEI mencatat pada November lalu GOTO memiliki bobot sebesar 4,89 persen terhadap IHSG. Adapun jika disimulasikan, GOTO turun 7 persen dalam kurun waktu satu hari perdagangan bursa, maka pengaruhnya terhadap IHSG sebesar -0,34 persen.

"Jadi kalau GOTO naik atau turun itu dapat berpengaruh ke IHSG," ujar Arjun.

Baca juga: Saham GOTO ARB Berjilid-jilid, Manajemen Buka Suara Lewat Public Expose Insidentil

Meskipun demikian, Arjun memproyeksi, tren penurunan IHSG akan segera berakhir. Pasalnya, jelang akhir tahun terdapat sentimen window dressing.

"Kalau kita lihat historical returns untuk pasar saham Indonesia pada bulan Desember selalu positif. Jadi saya berharap downtrend ini cuma akan berlanjut untuk satu minggu paling maksimal sebelum IHSG akan mengalami kenaikan harga dan uptrend lagi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com