Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Mercer: Kenaikan Gaji Tahun Depan Diproyeksi Sebesar 6,1 Persen

Kompas.com - 13/12/2022, 20:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan di Indonesia diprediksi menaikkan gaji karyawan dengan rerata sebesar 6,1 persen pada tahun 2023. Ini lebih tinggi dari rata-rata kenaikan gaji tahun 2022 sebesar 5,8 persen.

Hal itu diungkap oleh firma konsultasi sumber daya manusia (SDM) dan jasa keuangan Mercer Indonesia dalam hasil Survei Total Remunerasi (Total Remuneration Survey/TRS). Survei ini melibatkan 550 organisasi dan perusahaan dari 7 kategori industri pada April dan Juni 2022.

"Kenaikan gaji ini menandakan perbaikan performa perusahaan kembali pada masa sebelum pandemi. Perusahaan-perusahaan juga sudah mempertimbangkan kenaikan inflasi yang terjadi," ujar Market Leader Indonesia Mercer, Astrid Suryapranata, di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Bukan gara-gara Gaji Besar Karyawan, Ini Penyebab Marak PHK Massal Startup Menurut AC Ventures

Mercer mencatat, kenaikan gaji di berbagai perusahaan di Indonesia secara stabil terus meningkat sejak 2021, setelah sempat mencatatkan kenaikan yang cukup rendah di angka 5,5 persen saat puncak penyebaran pandemi. Namun, pemulihan tersebut masih belum menyentuh kembali angka pada 2019 ketika efek dari pandemi belum terasa, yaitu sebesar 6,9 persen.

"Perlu dicatat pula bahwa perusahaan-perusahaan tersebut akan membutuhkan waktu lebih lama untuk meningkatkan kinerja seperti semula mengingat dampak luas dari kenaikan tingkat inflasi," kata Astrid.

Sektor dengan kenaikan gaji tertinggi

Dari berbagai sektor industri yang disurvei dan dianalisa, sektor emerging tech diprediksi mengalami kenaikan gaji tertinggi mencapai 8,2 persen dibandingkan dengan sektor lainnya. Lalu, diikuti oleh perusahaan high tech dengan 6,9 persen dan life sciences sebesar 6,4 persen.

Baca juga: Startup Ajaib PHK 67 Karyawan, Gaji Manajemen Dikurangi hingga Pendirinya Tak Digaji

Namun pada saat bersamaan, kedua sektor emerging tech dan high tech juga merupakan dua sektor industri yang diprediksi akan menaikkan gaji lebih rendah dibandingkan kenaikan di tahun sebelumnya. Ini terjadi akibat investasi pada kedua jenis industri yang dinilai melambat dan perubahan perilaku dari konsumen online pasca pandemi.

"Perusahaan-perusahaan sektor ini baiknya fokus pada pengelolaan keuangan untuk keberlangsungan perusahaan di masa mendatang," kata Astrid.

Jika dibandingkan kenaikan gaji pada tahun sebelumnya, sektor industri pertambangan dan penyedia layanan pertambangan serta sektor consumer goods diprediksi sebagai sektor yang akan mengalami pertumbuhan kenaikan gaji tertinggi diantara sektor industri lain yang disurvei.

"Sektor industri pertambangan dan penyedia layanan pertambangan menjadi satu-satunya sektor industri yang telah melampaui kenaikan gaji dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, yaitu sebesar 5,7 persen pada tahun 2019 dalam proyeksinya," ucap Astrid.

Baca juga: Mengintip Gaji Kabareskrim Komjen Agus Andrianto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com