Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2023 Jadi 2,3 Persen

Kompas.com - 19/01/2023, 15:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia di 2023 menjadi 2,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sebelumnya BI memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 2,6 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan proyeksi ini berdasarkan hasil asesmen ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global semakin melambat dari perkiraan sebelumnya.

Hal ini disebabkan fragmentasi politik dan ekonomi global masih belum usai dan masih berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju.

Baca juga: Ekonomi Global Gelap, Ini Cara Indonesia Jadi Lilin Penerang

Menurut dia, koreksi pertumbuhan ekonomi yang cukup besar akan terjadi disertai peningkatan potensi risiko resesi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Terlebih di China ada penghapusan kebijakan zero Covid-19 yang diperkirakan akan menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

"Secara keseluruhan BI menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 menjadi 2,3 persen dari prakiraan sebelumnya 2,6 persen," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (19/1/2023).

Kendati demikian, tekanan inflasi global terindikasi mulai berkurang sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global tersebut.

Meskipun inflasi akan tetap di level tinggi seiring dengan masih tingginya harga energi dan pangan global, berlanjutnya gangguan rantai pasokan global, dan masih ketatnya pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa.

"Sejalan dengan tekanan inflasi yang melandai, pengetatan kebijakan moneter di negara maju mendekati titik puncaknya dengan suku bunga di prakirakan masih akan tetap tinggi di sepanjang 2023 yang sering dikenal dengan higher for longer," ucapnya.

Sealnjutnya, ketidakpastian pasar keuangan global akan mulai mereda sehingga berdampak pada peningkatan aliran modal global ke negara berkembang (emerging market).

"Sejalan dengan itu tekanan pelemahan nilai tukar di negara berkembang juga berkurang," ucapnya.

Baca juga: Megawati Kenang Krisis Ekonomi Saat Dirinya Jadi Wapres Gus Dur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com